JAKARTA: Harga kopi arabika merosot 40% tahun ini didorong oleh aksi spekulan yang meningkatkan posisi bearish pada pekan yang berakhir 21 Agustus atau terbesar sejak 17 April.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Pranoto Soenarto menilai penurunan harga tersebut masih wajar. Oleh karenanya, dia mengaku optimistis harga kopi akan menembus US$2 per pound dalam beberapa waktu ke depan.
“Meskipun turun sejauh ini harga masih wajar apabila dibandingkan posisi 5 tahun lalu yang sempat turun 60 sen per pound,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (28/8/2012).
Menurutnya, kemerosotan harga saat ini hanya sementara karena didorong aksi spekulan dan bukan terkait supply demand. Dia mengatakan harga kopi akan kembali menunjukan tren kenaikan sejalan dengan terbatasnya pasokan.
“Pasokan global masih terbatas jika dibandingkan permintaan. Faktor ini akan mendorong kenaikan harga,” ujarnya.Harga kontrak kopi arabika untuk pengiriman Desember naik 2,7% menjadi US$1,673 per pound di ICE Futures New York. Kenaikan harga tersebut merupakan yang terbesar sejak 19 Juli di tengah spekulasi Badai Tropis Isaac akan merusak pasokan di New Orleans.
Isaac merupakan badai tropis yang tengah melanda Teluk Meksiko dan diperkirakan sampai AS pada 29 Agustus.
Direktur INTL FCStone Inc Hernando de la Roche, seperti dikutip dari Blomberg, mengatakan kerusakan persediaan dapat memaksa pedagang untuk keluar dari posisi bearish dan memicu reli harga.
Berdasarkan survei Bloomberg terhadap petani dan pedagang, produksi kopi dariVietnam diperkirakan turun 10% menjadi 21,7 juta bushel untuk musim yang dimulai pada 1 Oktober dari posisi rekor 24,2 juta bushel. Adapun, produksi kopi di Brazil pada tahun ini turun menjadi 43,5 juta bushel dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 48,1 juta bushel. Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka AS menyebutkan hedge fund mengambil posisi paling bearish atas harga kopi arabika sejak awal 2009. Pada Mei tahun lalu, hedge mengambil posisi jual bersih atas kopi arabika mencapai 14.783 kontrak dan opsi sedangkan posisi beli bersih mencapai 36.754 kontrak, tertinggi sejak 1997. Ketika itu, harga kopi arabika mencapai US$ 3,08 per pound. Persediaan kopi arabika di ICE Futures AS tercatat mencapai 1,89 juta bushel pada 23 Agustus, terbesar sejak Oktober 2010.Dalam perkembangan lain, hedge fund meningkatkan posisi bullish atas komoditas naik ke level tertinggi dalam 15 bulan terakhir. Posisi beli bersih atas 18 komoditas naik 10% menjadi 1,32 juta kontrak dan opsi pada pekan yang berakhir 21 Agustus. Pengelola dana mengambil posisi paling bullish atas jagung di tengah kekeringan terburuk yang melanda AS. (if)I