NEW YORK: Harga minyak turun untuk hari ketiga di New York karena kekhawatiran bank sentral tidak akan melakukan stimulus untuk merangsang perekonomian.
Minyak untuk pengiriman September turun 55 sen menjadi US$87,51 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada pada level US$87,85 pukul 13.25 waktu Sydney. Kontrak itu kemarin turun US$1,72 menjadi US$88,06, penutupan terendah sejak 13 Juli. Harga naik 3,7% bulan lalu dan telah merosot 11% tahun ini.
Minyak brent untuk pengiriman September turun 22 sen menjadi US$104,70 per barel di ICE Eropa. Adapun premi patokan Eropa untuk West Texas Intermediate berada pada level US$16,85.
“Melambatnya data manufaktur China menunjukan bahwa pembuat kebijakan di Beijing masih perlu meningkatkan langkah-langkah untuk merangsang perekonomian. Harga masih turun karena isu utama tetap kekhawatiran bahwa The Fed dan ECB tidak akan melakukan sesuatu yang substansial,” kata Victor Shum, Direktur IHS Consulting.
Indeks pembelian China, pengguna minyak terbesar kedua dunia, jatuh ke posisi 50,1 pada Juli, terendah dalam 8 bulan. Level tersebut di bawah perkiraan ekonom dalam survei Bloomberg sebesar 50,5.
“Indeks di bawah ekspektasi pasar. Ini menunjukkan perlambatan pertumbuhan China masih berlanjut,” kata Selena Ling, Kepala Penelitian dan Strategi Treasury Oversea-Chinese Banking Corp. (Bloomberg/yus)