CHICAGO: Harga gandum melonjak ke harga tertinggi dalam sepekan didorong merosotnya produksi dunia sementara permintaan dari Amerika Serikat (AS), eksportir terbesar di dunia terus meningkat.Gandum untuk pengiriman Juli naik 2,6% menjadi US$6,80 per busel di Chicago Board of Trade harga penutupan akhir pekan lalu, kenaikan terbesar sejak 18 Mei. Kontrak teraktif turun 2,2% pekan ini, penurunan ketiga dalam 4 pekan terkahir.Dewan Biji-Bijian Internasional memperkirakan stok gandum global merosot 3,5% menjadi 670,5 juta ton. Departemen Pertanian AS menyebutkan pekan lalu, eksportir AS menjual gandum dengan jumlah terbesar dalam 14 bulan terakhir.Pemantauan Cuaca Global dalam laporannya menyebutkan kurangnya hujan akan mengurangi kelembaban tanah untuk mulai dari Arkansas ke Ohio. Curah hujan akan dibatasi oleh kelembaban rendah dan lapisan tanah kering, meningkatkan stres pada tanaman tersebut."Cuaca akan menjadi fokus utama untuk beberapa bulan mendatang," kata Jason Roose, analis U.S. Commodities Inc seperti dikutip dari Bloomberg.Sementara itu, jagung berjangka untuk pengiriman Desember, naik 1,3% menjadi US$5.215 per busel di Chicago.Kontrak untuk pengiriman Juli, yang paling aktif diperdagangkan dan yang paling banyak digelar, tidak berubah diposisi US$5.785. Kontrak tersebut anjlok 9% pada pekan ini, terbesar sejak Mei 2011, setelah sempat naik 9,4% pada pekan sebelumnya.Penguatan harga komoditas pertanian juga diikuti kedelai. Harga kedelai untuk pengiriman Juli naik 0,4% menjadi US$13,82 per busel di CBOT, mengupas penurunan pekan ini menjadi 1,5%. (ea)
SITE MAP:
- MARKET & FINANCE
- EKONOMI
- BISNIS & INVESTASI
- KONSUMER
- ENGLISH NEWS
- DATA BISNIS
- SPORT - SEPAKBOLA
- ENTERTAINMENT
- POLITIK
- INTERNATIONAL NEWS
- BISNIS INDONESIA EDISI DIGITAL
- INDEKS BERITA