SINGAPURA: Minyak mentah untuk kontrak pengiriman Juni naik 0,2% atau 15 sen menjadi US$91,63 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 8.19 di Singapura. Harga tersebut sebelumnya turun 0,7%.Kekhawatiran keluarnya Yunani dari zona euro dan melimpahnya stok di Amerika Serikat terus menekan harga minyak. Pelemahan komoditas tersebut telah menyentuh level 7,2% pada tahun ini. Dalam sesi penutupan pekan lalu, minyak mentah mencatat penurunan untuk pekan ketiga di tengah melemahnya kepercayaan konsumen AS dan berlimpahnnya cadangan minyak yang naik ke level tertinggi selama 22 tahun. Harga komoditas tersebut telah turun 11% kuartal ini setelah sempat naik 4,2% selama 3 bulan sebelumnya."Semua berita makro ekonomi telah negatif. Minyak bergerak mengikuti apa yang terjadi di Eropa. Pada Februari, orang-orang takut untuk menjual minyak dan sekarang mereka takut untuk membelinya," kata Stephen Schork, Presiden Grup Schork di Villanova, Pennsylvania seperti dikutip dari Bloomberg.(mmh)
BACA JUGA:
Harga minyak sumbang penurunan indeks
BERITA MARKET PILIHAN REDAKSI:
- WALL STREET: Indeks Rontok
- CATATAN BURSA: Saatnya Berpaling Ke Saham Kelas Dua?
- REKAP MARKET: Inilah Risalah Berita Market
- PASAR VALAS: Euro Mendekati Level Terendah Dalam 4 Bulan
- BURSA EROPA: Koreksi Makin Dalam
- HARGA MINYAK: Tekanan Turunkan Harga Nyaris Ke Level Terendah
- PLN Prepares 3 Steps To Reduce Fuel Consumption
- JCI Falls, Time To Spend Some Cash
- MARKET MOVING: BCA Eyes IDR4 Trillion Infrastructure Loans
- Euro Touches 4-Month Low
- JANGAN LEWATKAN> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com