Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BAYAR UTANG: Matahari Putra Prima andalkan kas internal

JAKARTA: Pengelola pusat perbelanjaan PT Matahari Putra Prima Tbk mengandalkan kas internal untuk melunasi obligasi dan sukuk ijarah perseroan yang akan jatuh tempo dalam 2 bulan ke depan.Menurut Presiden Direktur Matahari Putra Prima Benjamin Mailool,

JAKARTA: Pengelola pusat perbelanjaan PT Matahari Putra Prima Tbk mengandalkan kas internal untuk melunasi obligasi dan sukuk ijarah perseroan yang akan jatuh tempo dalam 2 bulan ke depan.Menurut Presiden Direktur Matahari Putra Prima Benjamin Mailool, kas dan setara kas perseroan saat ini cukup baik sehingga tidak membutuhkan dana dari pihak lain untuk pelunasan obligasi dan sukuk ijarah."Sebetulnya kami sudah tawarkan kepada pemegang obligasi untuk melunasinya lebih cepat tahun lalu, namun mereka lebih memilih untuk memegangnya hingga jatuh tempo. Itu tidak masalah, kas kami cukup kuat untuk melunasinya," ujarnya saat dihubungi Bisnis, hari ini 24 Febuari 2012.Berdasarkan data PT Penilai Harga Efek Indonesia, jumlah nominal obligasi Matahari Putra Prima yang akan jatuh tempo mencapai Rp250 miliar dan akan jatuh tempo pada 14 April 2012. Kupon yang ditawarkan mencapai 16%, dengan peringkat utang terakhir idA+.Sementara itu, sukuk ijarah yang juga akan jatuh tempo di tanggal yang sama nilainya mencapai Rp90 miliar. Sukuk Ijarah berlabel Sukuku Ijarah II seri A tersebut beroleh rating idA+ dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).Berdasarkan laporan keuangan sembilan bulan pertama tahun lalu, jumlah hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 1 tahun mencapai Rp1,24 triliun. Selain obligasi dan sukuk ijarah jatuh tempo, perseroan memiliki utang bank senilai Rp899,69 miliar.Beberapa utang telah jatuh tempo akhir tahun lalu, sementara utang kepada dua bank akan jatuh tempo tahun ini dengan nilai mencapai Rp440 miliar.Adapun, kas dan setara kas perseroan hingga September 2011 berjumlah Rp887,67 miliar."Pelunasan utang akan kami sesuaikan dengan kebutuhan ekspansi. Kalau kami masih butuh dana untuk ekspansi, maka pinjaman tersebut akan kami refinance, sedangkan kalau tidak ada kebutuhan dana untuk itu maka kami penuhi dari kas internal," paparnya.Benjamin menambahkan, perseroan memiliki opsi untuk mencari pinjaman baru tahun ini. Beberapa bank disebutnya siap meminjamkan dana kepada MPPA.Dalam risetnya yang dipublikasikan 17 Febuari lalu, Pefindo menyebut besarnya jumlah hutang perseroan membuat MPPA lebih beresiko. Rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratio, DER) disebut Pefindo berada di angka 0,4 kali.Meski begitu, Pefindo memerkirakan perseroan akan terus tumbuh didorong oleh kuatnya permintaan domestik dan luasnya jaringan gerai MPPA. Saat ini, jumlah gerai Hypermart yang dikelola oleh perseroan mencapai 59 gerai, membuatnya menduduki peringkat kedua dalam jajaran empat besar hypermarket di Indonesia.Pada perdagangan hari ini, saham MPPA 1,06% ke harga Rp930 per lembar sahamnya, membentuk kapitalisasi pasar Rp5,19 triliun. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erly Rusiawati
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper