Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik besi Mandan Steel dibangun tahun depan

JAKARTA: PT Mandan Steel, distributor bijih besi yang dikendalikan China Nickel Resources Co Ltd, akan membangun pabrik besi bilet di Batulicin, Kalimantan Selatan, tahun depan.Pabrik tersebut akan dibangun di dekat lokasi tambang bijih besi yang juga

JAKARTA: PT Mandan Steel, distributor bijih besi yang dikendalikan China Nickel Resources Co Ltd, akan membangun pabrik besi bilet di Batulicin, Kalimantan Selatan, tahun depan.Pabrik tersebut akan dibangun di dekat lokasi tambang bijih besi yang juga dikuasai China Nickel, yakni di Desa Mekarsari, Kecamatan Simpang Empat--sebelumnya Batulicin--Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.Manajemen China Nickel dalam keterangan tertulisnya ke Bursa Efek Hong Kong hari ini menyebutkan pada prinsipnya aplikasi perizinan dan studi kelayakan pabrik tersebut telah dirampungkan."Studi dampak lingkungannya sudah berada pada tahap final, dan konstruksi pabriknya kami harapkan dimulai tahun depan," kata manajemen China Nickel.Manajemen juga menginformasikan pabrik tersebut diharapkan sudah beroperasi pada 2014, atau sebelum regulasi baru di bidang pertambangan RI diimplementasikan.

 

TerafiliasiChina Nickel mengendalikan Mandan melalui anak usahanya di Singapura, CNR Group Holdings Pte Ltd. Begitu pula tambang bijih besinya, yang dimiliki anak usahanya yang lain, PT Yiwan Mining.Dalam proyek pabrik pengolahan besi bilet itu, Mandan akan bekerja sama dengan Yongtong Special Steel Ltd, anak usaha China Nickel lain yang mengelola pabrik baja di di Gongyi, Henan, China.Tak ada keterangan berapa dana investasi yang disiapkan China Nickel untuk membangun instalasi tersebut. Namun, berdasarkan data awal, dana yang dibutuhkan adalah US$220 juta.Pembangunan pabrik besi bilet itu kali pertama terlontar pada awal 2008. Selain kebutuhan dana, saat itu juga disebut pabrik tersebut akan menempati lahan seluas 1.400 hektare dengan kapasitas 1 juta ton besi bilet per tahun.

 

Akan tetapi, karena ada masalah izin lahan, pembangunannya tak kunjung terealisasi. Masalah lahan itu muncul karena calon lokasi pabrik adalah kawasan yang diklaim Departemen Kehutanan sebagai kawasan hutan lindung.Belakangan, atas dukungan Pemerintah Kabupaten Batulicin, izin pinjam pakai lahan hutan seluas 1.400 hektare untuk penggunaan lahan pabrik tersebut itu diberikan.Akhirnya, proyek pabrik besi bilet milik perusahaan yang menggandeng mantan Menteri Perindustrian 2005-2009 Fahmi Idris sebagai salah satu direktur non-eksekutif independennya ini kembali muncul ke permukaan.

 

Bahan baku

Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan untuk memproduksi besi bilet dengan kapasitas 1 juta ton dibutuhkan bijih besi paling kurang 2,5 juta ton.

"Pemasangan tiang pancang perdananya ditargetkan akhir tahun. Sekarang ini masih studi kelayakan, tapi nilai investasinya pasti bengkak," katanya, paruh Juni 2010.Selain oleh Yiwan Mining, dia menginformasikan, bahan baku pabrik itu akan dipasok PT Sebuku Iron Leteric Ore, perusahaan yang terafiliasi Grup Salim melalui Gallant Ventures Ltd, Singapura.Terkait dengan kebutuhan bahan baku itu, Mandan, yang juga merupakan agen pemasaran Yiwan Mining, mematok penjualannya bijih besinya sebesar 3 juta ton pada tahun ini.Sepanjang semester pertama tahun ini, masih dari keterbukaan informasinya itu, Mandan telah menjual 1,5 juta ton bijih besi, melampaui target yang ditetapkan."Volume penjualan itu sudah melampaui target kami. Sekarang, kami aktif mengembangkan relasi dagang kami dengan pihak ketiga," kata manajemen China Nickel. (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper