Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIA coba hapus defisit saldo Rp2,06 triliun

JAKARTA: PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIA) berencana melakukan kuasi reorganisasi pada tahun ini guna menghapus defisit saldo laba sebesar Rp2,06 triliun.Berdasarkan keterbukaan perseroan kepada Otoritas Bursa akhir pekan lalu, manajemen perseroan

JAKARTA: PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIA) berencana melakukan kuasi reorganisasi pada tahun ini guna menghapus defisit saldo laba sebesar Rp2,06 triliun.Berdasarkan keterbukaan perseroan kepada Otoritas Bursa akhir pekan lalu, manajemen perseroan akan meminta persetujuan atas rencana tersebut kepada pemegang saham pada 27 September.Direktur Utama KIA Cherdsak Noyomsilpa mengungkapkan kuasi reorganisasi akan dilakukan melalui skema pengurangan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor, serta pengurangan nilai nominal saham."[Kami akan meminta] persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan sehubungan dengan itu," katanya dalam keterbukaan informasi.Merujuk pada laporan keuangan perseroan per 31 Maret 2011, emiten yang baru saja diakuisi oleh konglomerat industrial asal Thailand, Siam Cement Pcl, itu membukukan defisit saldo laba sebesar Rp2,06 triliun atau turun 2,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp2,10 triliun. Defisit saldo laba tersebut diderita akibat terpaan krisis monter 1997/1998.Sementara itu, total ekuitas perseroan tercatat Rp200,09 miliar atau naik 29,2% dibandingkan dengan posisi periode yang sama 2010 sebesar Rp154,87 miliar. Kuasi reorganisasi merupakan upaya memperbaiki tampilan neraca keuangan tanpa melalui reorganisasi nyata [true reorganisation atau corporate restructuring), tetapi dengan menilai kembali akun aktiva dan kewajiban pada nilai wajar dan mengeliminasi saldo laba negatif.Peraturan Bapepam-LK Nomor XI.L.1 mewajibkan emiten yang akan menjalani kuasi untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan dan prinsip akuntansi umum, dan mengalami saldo laba negatif yang material selama 3 tahun berturut-turut.Emiten juga diwajibkan memberikan keterbukaan informasi ke Bapepam-LK meliputi neraca sebelum kuasi dan pendapat dari akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK mengenai kesesuaian penerapan prosedur dan ketentuan dalam pelaksanaan kuasi.Selain itu, jika modal disetor tidak mampu mengeliminasi saldo laba negatif, perseroan wajib menambah modalnya. Emiten juga wajib membuka informasi ke Bapepam-LK dan pemegang saham serta memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham.Selain meminta persetujuan untuk kuasi, rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) juga mengagendakan penegasan pengalihan sama dari Farrington Inc. dan Concept Link Ltd kepada SCG Building Materials Co. Ltd.Sampai dengan kuartal I/2011, perseroan membukukan kenaikan laba bersih 10,3% menjadi Rp5,94 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,38 miliar.Sejalan dengan itu, laba bersih persaham juga naik dari 0,64 pada kuartal I/2010 menjadi Rp0,70 atau naik 9,4%. Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan bersih Rp3,25 miliar atau naik 2,2% dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya Rp158,19 miliar.Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, harga saham emiten berkode KIAS itu ditransaksikan turun 1,0 poin atau -1,33% pada level Rp74 per saham. Harga tersebut membentuk kapitalisasi pasar perseroan Rp623,45 miliar. (ea) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper