Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budi Acid incar laba usaha Rp220 miliar

JAKARTA: PT Budi Acid Jaya Tbk mengincar peningkatan perolehan laba usaha pada semester kedua tahun ini sekitar Rp220 miliar atau hampir dua kali lipat dibandingkan dengan kinerja periode semester kedua tahun ini menjadi Rp123,67 miliar.Sementara untuk

JAKARTA: PT Budi Acid Jaya Tbk mengincar peningkatan perolehan laba usaha pada semester kedua tahun ini sekitar Rp220 miliar atau hampir dua kali lipat dibandingkan dengan kinerja periode semester kedua tahun ini menjadi Rp123,67 miliar.Sementara untuk pendapatan, produsen tepung tapioka dan pemanis buatan berbahan dasar singkong itu menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 20% menjadi Rp2,5 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp2,1 triliun.Sekretaris Perusahaan Budi Acid Marwati Wongso mengatakan penyusunan target tersebut mempertimbangkan kondisi panen singkong dan harganya yang sedang bagus pada tahun ini. "Meski harga komoditas terkoreksi, kinerja kami akan lebih bagus dibandingkan dengan tahun lalu," katanya belum lama ini.Selain mengandalkan panen singkong tahun ini, perseroan juga memiliki persedian barang yang cukup banyak dari hasil panen sebelumnya. Sampai paruh pertama tahun ini, perseroan membukukan kenaikan laba usaha peseroan mencapai 140% menjadi Rp123,67 miliar dibandingkan dengan kinerja periode sama tahun lalu Rp51,45 miliar.Sejalan dengan itu, pertumbuhan laba bersih melonjak 318% menjadi Rp73,94 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp17,67 miliar. Melonjaknya perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha yang mencapai 36% menjadi Rp1,28 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp938,65 miliar.Tahun ini, perseroan mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp200 miliar yang digunakan untuk pembangunan pabrik tapioka di Madiun Jawa Timur sebesar Rp47 miliar dan sebesar Rp85 miliar untuk pembangunan pabrik glukosa di Solo Jawa Tengah. Sisanya sebesar Rp68 miliar akan digunakan untuk belanja rutin perseroan.Untuk pendanaan proyek, pembiayaannya berasal dari kombinasi pinjaman perbankan dan kas 65%:35%. Marwati menegaskan perseroan yang bernaung di bawah Sungai Budi Grup itu tidak akan ekspansi di luar bisnis utama perseroan. "Kami akan konsentrasi ke produk singkong dan turunannya termasuk produk downstreamnya," ujarnya.Sebelumnya Budi Acid memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$32 juta atau setara dengan Rp273,36 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pinjaman bertenor 7 tahun itu akan digunakan untuk mendanai operasional proyek pembangkit listrik tenaga bio gas (PLTBG) perseroan.PLTBG merupakan proyek untuk mengonversi limbah cair pabrik tapioka menjadi listrik sehingga dapat mengurangi pemakaian dan ketergantungan penggunaan listrik dari PLN maupun solar. Limbah cair pabrik tapioka memiliki kandungan gas metan yang tinggi sehingga bisa dikonversi menjadi listrik.Saat ini, perseroan memiliki sebanyak delapan unit PLTBG yang seluruhnya telah beroperasi. Dengan penambahan utang tersebut, total outstanding utang perseroan saat ini tercatat Rp500 miliar dan US$32 juta. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper