Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Grup Astra International Meningkat 21%

Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto mengatakan secara keseluruhan, laba bersih Grup selama periode sembilan bulan 2018 meningkat.
Menara Astra di Jalan Jenderal Sudirman/Bisnis/Yusran Yunus
Menara Astra di Jalan Jenderal Sudirman/Bisnis/Yusran Yunus

Bisnis.com, JAKARTA - PTAstra International Tbk (Grup Astra/Perseroan) merilis kinerja perusahaan dan anak perusahaan selama 9 bulan di tahun 2018 ini.

Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto mengatakan secara keseluruhan, laba bersih Grup selama periode sembilan bulan 2018 meningkat, disebabkan penambahan kontribusi dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, segmen jasa keuangan dan segmen otomotif, yang melebihi dari penurunan kontribusi segmen agribisnis.

"Sementara itu, pelemahan mata uang Rupiah selama periode ini menekan marjin terhadap bisnis manufaktur Grup, dimana dampak tersebut diimbangi oleh bisnis-bisnis berbasis komoditas Grup, aktivitas ekspor serta meningkatnya keuntungan selisih kurs," katanya dalam pernyataan pers Astra International yang diterima Bisnis, Senin siang (29/10/2018)

Selama periode Januari-September tersebut, pendapatan bersih konsolidasian grup mengalami pertumbuhan sebesar 16% menjadi Rp174,9 triliun, dengan pertumbuhan pendapatan pada hampir semua segmen. Terutama dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi.

Laba bersih grup dilaporkan mencapai Rp17,1 Triliun, meningkat 21% dibandingkan dengan periode sama tahun 2017.

Nilai aset bersih per saham Grup tercatat sebesar Rp3.272 pada 30 September 2018, 7% lebih tinggi dibandingkan posisi akhir tahun sebelumnya.

Sementara kas bersih, di luar Grup anak perusahaan jasa keuangan mencapai Rp1,7 triliun, turun dibandingkan dengan nilai kas bersih sebesar Rp2,7 triliun pada 31 Desember 2017, hal ini disebabkan oleh investasi Grup pada bisnis jalan tol dan GO-JEK serta belanja modal pada bisnis kontraktor penambangan.

Anak perusahaan Grup segmen jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp47,8 triliun, dibandingkan dengan Rp46,1 triliun pada akhir tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper