Bisnis.com, JAKARTA—Kinerja fundamental yang membaik tidak mampu menahan tren bearish BBRI di tengah tekanan downtrend harga komoditas. Saham BBRI ditutup melemah 40 poin di level 2.950 mengakhiri perdagangan hari ini.
Saham BBRI mencatatkan koreksi sepanjang 2018 sebesar 18,96% (ytd). Hal ini tidak terlepas dari koreksi pasar yang secara year to date turun sebesar 9,46.
Berdasarkan rilis laporan keuangan kuartal III/2018, kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk membukukan kenaikan signifikan pada penyaluran kredit hingga Rp751,44 triliun atau naik 16,89% (yoy) dari 642,84 triliun pada kuartal III/2017. Sejalan dengan itu, kredit bermasalah dapat diredam di level 1,16%.
Sementara dari sisi pendapatan bunga bank plat merah itu pun juga mampu mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 7,7% (yoy) menjadi Rp82,39 triliun dari Rp72,82 triliun. Sehingga BBRI kembali mencetak kenaikan laba 14,64% atau sebesar Rp23,54 triliun dari Rp20,54 triliun.
Akan tetapi, kinerja fundamental Bank BUMN ini tidak mampu mengungkit tren saham BBRI di tengah koreksi pasar. Saat ini valuasi Saham BBRI sudah cukup terdiskon dengan price to book ratio sebesar 2,1 kali (di bawah rata-rata historis 5 tahun P/B ratio 2,6 kali). Namun, saham BBRI masih terbilang relatif overvalued (relatif mahal) apabila dibandingkan dengan indeks sektor keuangan dengan P/B ratio sebesar 1,81 kali.
Secara teknikal analisis, indikator stochastic oscillator pada saham BBRI masih tertekan dengan relative strength index berada pada area netral. Saham BBRI diperkirakan akan menguat terbatas menuju level 3.100 menguji MA100 dan diperdagangkan dalam rentang 2.910-3.050 pada sesi selanjutnya.
Sumber: Bloomberg
*) Anida ul Masruroh, analis Bisnis Indonesia Resources Center
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel