Bisnis.com, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat pada perdagangan besok, kendati pada perdagangan hari ini ditutup melemah 0,51% atau 29,34 poin di level 5.727,26.
Pada Senin (15/10/2018), delapan dari sembilan sektor menetap di zona, dengan tekanan terbesar dialami sektor industri dasar yang melemah 3,68%, disusul sektor tambang dengan pelemahan 1,69%. Adapun hanya sektor finansial yang menguat sebesar 0,97%.
Dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 118 saham di antaranya menguat, sedangkan 296 saham melemah, dan 196 saham stagnan.
Research Division PT Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mengatakan, indeks pada perdagangan hari ini ditutup melemah konsolidasi tanpa disertai dengan volume distribusi yang cukup signifikan gagal menutup gap.
Kata Hendri, stochastic berada di areal pertengahan bergerak sideways, indikasi kekuatan bullish dan bearish jangka pendek yang seimbang.
Indikator Bill William nampak menunjukkan adanya penguatan momentum didukung dengan kembali memasukinya fase akselerasi, indikasi kekuatan bullish yang masih ada kendati terbatas.
"Indeks nampak bergerak pada zona abu-abu, diperkirakan besok akan bergerak sideways cenderung menguat pada range pergerakan 5.700-5.830," kata dia, Senin (15/10/2018).
Dia menyarankan investor untuk tidak terlalu agresif dalam mengambil posisi beli, dan terus waspada dengan memperketat stop loss di level 5.690.
William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas menambahkan, peluang kenaikan IHSG masih terlihat cukup besar di tengah tekanan yang sedang terjadi.
Menurutnya, fluktuasi harga komoditas juga turut mewarnai pola gerak IHSG, tetapi kondisi perekonomian yang cukup stabil serta rilis data kinerja emiten yang menunjukkan perbaikan sepanjang kuartal III/2018 dapat menopang kenaikan IHSG.
"Besok IHSG berpotensi menguat dengan pergerakan 5.621-5.872," ujarnya. WIlliam merekomendasikan saham KAEF, JSMR, KLBF, WSBP, WTON, SMRA, PWON, BJTM, BBNI, dan BBCA untuk perdagangan hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
