Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (6/9/2018) di level Rp14.891 per dolar AS, menguat 36 poin atau 0,24% dari posisi Rp14.927 pada Rabu (5/9/2018).
Kurs jual ditetapkan Rp14.965 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.817 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp148.
Di pasar spot, berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau bertahan di level Rp14.890 per dolar AS pada pukul 11.22 WIB setelah menguat 48 poin atau 0,32%.
Mata uang Garuda mulai rebound dengan dibuka terapresiasi 63 poin atau 0,42% di posisi 14.875. Adapun pada perdagangan Rabu (4/9), rupiah berakhir melemah 3 poin di level 14.938.
Sementara itu, mata uang lainnya di Asia mayoritas masih melemah terhadap dolar AS, dipimpin Peso Filipina yang terdepresiasi 0,48% dan rupee India yang turun 0,17%.
Adapun indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,11% atau 0,108 poin ke level 95,076 pada pukul 11.12 WIB.
Baca Juga
Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,086 poin atau 0,09% di level 95,098, setelah pada perdagangan Rabu (5/9) berakhir melemah 0,27% atau 0,255 poin di posisi 95,184.
Dilansir dari Bloomberg, rupiah menguat sementara mata uang lainnya di Asia mencoba berkonsolidasi seiring dengan daya tarik yang lebih stabil pada aset berisiko.
Dolar AS melemah akibat terbebani penguatan pound sterling menyusul laporan bahwa pemerintah Inggris dan Jerman mengabaikan tuntutan kunci dalam negosiasi Brexit, sehingga berpotensi meringankan jalan bagi Inggris untuk mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa.
“Mata uang Asia terlihat sedikit tenang pagi ini setelah aksi jual kemarin,” kata Khoon Goh, kepala riset Asia di Australia & New Zealand Banking Group Ltd.
“Kekhawatiran atas emerging market belum hilang, tetapi penurunan dolar AS semalam akibat berita tentang potensi terobosan Brexit telah membantu mata uang Asia mendapatkan kembali sebagian dari pelemahannya.”
Meski demikian, ia mengingatkan, rilis data payroll AS berikut kemungkinan pengumuman oleh pemerintah AS tentang tahap pengenaan tarif selanjutnya terhadap impor tambahan senilai US$200 miliar asal China masih berpotensi memicu berlanjutnya pelemahan pada mata uang Asia.
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
6 September | 14.891 |
5 September | 14.927 |
4 September | 14.840 |
3 September | 14.767 |
31 Agustus | 14.711 |
Sumber: Bank Indonesia