Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Bisnis 27 berbalik ke zona merah dan terkoreksi pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (3/8/2018).
Indeks Bisnis 27 turun 0,28% atau 1,46 poin ke posisi 522,15 di jeda siang, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,09% atau 0,45 poin di posisi 524,06. Pada perdagangan Kamis (2/8), indeks ditutup melemah 0,44% di posisi 523,61.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks Bisnis 27 bergerak pada level 521,54-524,71.
Dari 27 saham anggota indeks Bisnis 27, sebanyak 11 saham menguat, 13 saham melemah, dan 3 saham stagnan pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang turun 3,08% menjadi pembeban utama terhadap koreksi indeks Bisnis 27 pada akhir sesi I, diikuti saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang turun 1,71%.
Indeks Bisnis 27 merupakan indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
Sejalan dengan indeks Bisnis 27, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
IHSG melemah 0,21% atau 12,88 poin ke level 5.998,84 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,05% atau 3,07 poin di level 6.014,80. Pada akhir perdagangan Kamis (2/8), IHSG ditutup melemah 0,36% atau 21,70 poin ke level 6.011,72.
Sepanjang perdagangan hari ini ini, IHSG bergerak pada level 5.997,27 – 6.023,47.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 162 saham menguat, 161 saham melemah, dan 274 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona merah dengan tekanan terbesar datang dari sektor aneka industri yang melemah 2,34%, disusul sektor infrastruktur yang turun 0,63%.
Empat sektor lainnya menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor pertanian yang naik 2,32%.
Berikut adalah harga saham Bisnis27 di akhir sesi I :
Kode | Nama Perusahaan | Harga (Rp) |
PT Astra Agro Lestari Tbk | 12450 | |
PT Adaro Energy Tbk | 1940 | |
AKRA | PT AKR Corporindo Tbk | 4260 |
PT Astra International Tbk | 7075 | |
PT Bank Central Asia Tbk | 23475 | |
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk | 7800 | |
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk | 3240 | |
BDMN | PT Bank Danamon Indonesia Tbk | 6575 |
PT Bank Mandiri Persero Tbk | 7075 | |
BRPT | PT Barito Pacific Tbk | 1805 |
PT Bumi Serpong Damai Tbk | 1345 | |
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk | 4690 | |
HMSP | PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk | 3820 |
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk | 8700 | |
PT Indofood Sukses Makmur Tbk | 6375 | |
INKP | PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk | 19175 |
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk | 14800 | |
MYOR | PT Mayora Indah Tbk. | 2980 |
PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk | 1755 | |
PT Bukit Asam Tbk | 4500 | |
PWON | PT Pakuwon Jati Tbk. | 545 |
PT Surya Citra Media Tbk | 2020 | |
SMBR | PT Semen Baturaja Persero Tbk | 3060 |
PT Semen Indonesia Persero Tbk | 8950 | |
PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk | 3440 | |
TPIA | PT Chandra Asri Petrochemical Tbk | 5150 |
PT United Tractors Tbk | 35100 |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel