Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apple Cetak Nilai Pasar US$1 Triliun, Nasdaq Naik Lebih dari 1%

Saham Apple mendorong naik indeks S&P 500 dan Nasdaq di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (2/8/2018), setelah produsen iPhone tersebut menjadi perusahaan AS pertama yang mencetak US$1 triliun dalam hal nilai pasar.
Apple/pixabay
Apple/pixabay

Bisnis.com, JAKARTA – Saham Apple mendorong naik indeks S&P 500 dan Nasdaq di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (2/8/2018).  Produsen iPhone tersebut menjadi perusahaan AS pertama yang mencetak US$1 triliun dalam hal nilai pasar.

Indeks S&P 500 berakhir naik 0,49% atau 13,86 poin di 2.827,22 dan indeks Nasdaq Composite menanjak 1,24% ke level 7.802,69. Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun tipis 0,03% atau 7,66 poin di level 25.326,16.

Dilansir dari Reuters, saham Apple Inc. memperpanjang relinya, dengan naik 2,9% serta mendorong nilai pasarnya menembus ambang US$1 triliun.

“Ini pertanda baik bagi pasar dan ekonomi," kata Kim Forrest, manajer portofolio senior di Fort Pitt Capital Group. “Meskipun hari ini kita berbicara tentang dampak perdagangan atau perang mata uang, Apple, yang membuat sebagian besar produk mereka di China, meraih pencapaian ini.”

Saham Apple pun mendorong indeks teknologi pada S&P 1,4% lebih tinggi, kenaikan persentase terbesar di antara 11 sektor utama S&P 500.

Penguatannya ikut mengangkat saham teknologi populer lain yang tergabung dalam “FAANG”, yakni Facebook Inc (+2,7%), Alphabet Inc (+0,7%), Netflix (+1,8%), dan Amazon.com (+2,1%).

Penguatan sektor teknologi membantu mengimbangi meningkatnya ketegangan perdagangan. China dikabarkan mendesak Amerika Serikat untuk bersikap "tenang", setelah Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan dia telah diarahkan Presiden Donald Trump untuk meningkatkan tarif yang diusulkan sebelumnya terhadap impor Cina.

Dalam suatu sesi jumpa pers, juru bicara kementerian luar negeri China menyebut taktik Amerika Serikat sebagai bentuk "pemerasan".

"Retorika tarif selalu penting untuk dipantau," kata Bucky Hellwig, wakil presiden senior di BB&T Wealth Management. "Tapi yang lebih penting, apa pengaruhnya pada pasar?"

Di sisi lain, sejumlah perusahaan industri yang sensitif terhadap isu perdagangan, termasuk Boeing Co. dan Caterpillar Inc., membebani indeks Dow Jones turun tipis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper