Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio meminta kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih Perry Warjiyo hadir ke publik untuk menyelamatkan nilai tukar rupiah.
Menurutnya, kondisi rupiah saat ini terlampau lemah dibandingkan fundamental ekonomi, karena kondisi dolar Amerika Serikat (AS) yang terlalu tinggi.
"Sebentar lagi Pak Perry dilantik. Saya himbau beliau untuk menceritakan secara fundamental dan psikologi mengenai kondisi rupiah saat ini," kata Tito di kantornya, Selasa (21/5/2018).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melejit. Bahkan, mata uang nasional sempat menyentuh level Rp14.200 per dolar AS beberapa waktu lalu. Inilah yang dikhawatirkan banyak pihak termasuk pelaku pasar modal.
"Kalau Pak Perry bisa meyakinkan dengan benar kondisi di lapangan akan ada perbaikan. Intinya BI harus hadir," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel