Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Real Estate Tertekan, Indeks Topix Terkoreksi Tipis

Indeks Topix ditutup melemah 0,04% atau 0,77 poin ke level 1.805,15, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,21% atau 47,84 poin ke level 22.818,02.
Topix Jepang-Ilustrasi/Bisnis
Topix Jepang-Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah pada perdagangan Selasa, (15/5/2018), dengan penurunan sektor real estate melampaui penguatan sektor finansial.

Indeks Topix ditutup melemah 0,04% atau 0,77 poin ke level 1.805,15, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,21% atau 47,84 poin ke level 22.818,02.

Dilansir Bloomberg, saham Mitsubishi Estate Co merosot 5,2% dan mengalami penurunan terbesar sejak Juni 2016, sekaligus menyeret indeks sektor properti, setelah menolak menaikkan dividen setahun penuh untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Sementara itu, saham Mitsui Fudosan Co. ditutup melemah 3,1% setelah sempat menopang indeks pada perdagangan Senin setelah mengumumkan buyback saham bersama dengan rilis laporan keuangan.

Hari ini merupakan hari besar terakhir untuk rilis laporan keuangan dalam siklus kuartal ini. Indeks Topix telah naik 8,4% sejak 23 Maret, bahkan rata-rata laba emiten secara mengejutkan cenderung negatif untuk tahun fiskal 2018.

Masayuki Otani, kepala strategi pasar di Securities Japan Inc di Tokyo mengatakan outlook emiten untuk periode saat ini telah konservatif dalam hal asumsi valuta asing.

"Banyak perusahaan mengasumsikan nilai mata uang sekitar 105 yen per dolar, yang berarti level 109 yen per dolar akan mengurangi kekhawatiran atas pendapatan perusahaan," kata Otani. Seperti dikutip Bloomberg.

Investor asing dan ritel sedang menunggu untuk membeli saham di saat turun, tetapi beberapa pelaku pasar cenderung melakukan profit taking di saat Nikkei 225 mendekati level 23.000 sehingga membatasi penguatan, tambahnya.

Sektor finansial menjadi dorongan terbesar pada Topix setelah imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun memperpanjang kenaikan di atas 3%. Saham Sumitomo Mitsui Financial Group Inc menguat 2,1% setelah memperkirakan laba yang sejalan dengan perkiraan analis dan mengumumkan rencana buyback saham.

"Kenaikan yield jangka panjang AS ke angka 3% mengarah ke pembelian dolar yang lebih kuat, yang merupakan nilai tambah bagi saham Jepang," kata Toshihiko Matsuno, analis investasi dan layanan investor di SMBC Nikko Securities Inc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper