Bisnis.com, JAKARTA — Teror bom yang terjadi di beberapa lokasi di Surabaya tidak berpengaruh signifikan terhadap pasar saham dan nilai tukar rupiah.
Itulah statement narasumber seperti Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Dirut Bursa Efek Indonesia, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang. Statement mereka dimuat di headline koran Bisnis Indonesia edisi hari ini Selasa (15/5/2018). Berikut laporan selengkapnya.
Secara mengejutkan transaksi saham yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) menjadi yang terbesar kedua setelah Jabodetabek. Pada perdagangan Senin (14/5), IHSG ditutup melemah 0,16% atau 9,678 poin ke level 5.947, sedangkan rupiah ditutup melemah tipis 13 poin atau 0,09% menjadi Rp13.973 per dolar AS.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan kontribusi perdagangan saham, baik beli maupun jual, di Jatim mencapai 5% dari biasanya pada kisaran 3%.
“Ini membuktikan peristiwa itu tidak berdampak,” katanya, kemarin.
Saat ini, pasar modal masih cukup menjanjikan dengan frekuensi perdagangan yang masih cukup tinggi. Bahkan, Tito mengklaim investor jangka panjang mulai masuk ke pasar saham, baik melalui saham langsung maupun reksa dana.
Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga optimistis kondisi perekonomian tetap stabil meskipun didera aksi bom.
Sementara itu, Menteri Per dagangan Enggartiasto Lukita menilai imbauan penundaan perjalanan ke Indonesia, oleh sejumlah negara masih dalam ranah wajar. “Ini juga terjadi pada saat di Paris [aksi teror],” katanya.
Wakil Ketua Umum BPP Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Rainier H. Daulay menegaskan aktivitas hotel dan restoran tetap berjalan normal pascaledakan bom di Surabaya.
Sejauh ini, lima negara telah mengeluarkan imbauan tak bepergian ke Indonesia. Kelima negara itu, adalah Inggris, Australia, AS, Singapura dan Hong Kong.
“Travel advise memang ada, tetapi kan bukan larangan,” ujarnya.
Satu emiten yang memiliki fasilitas produksi di dekat Gresik, PT Surya Pertiwi Tbk., juga melaporkan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.
“Produksi masih terus berjalan, tidak ada gangguan atau penghentian sementara. Bisnis berjalan seperti biasa dan market akan lebih baik,” kata Direktur PT Surya Pertiwi Tbk. Irene Hamidjaja.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhamad Alfatih memprediksi penurunan IHSG tidak akan berlanjut terlalu dalam.
Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir dampak bom ke IHSG tak lama. Biasanya, dampak paling lama yang dirasakan oleh pasar modal selama 3—4 hari. Namun, untuk bom kali ini dampaknya akan lebih singkat, mengingat pasar modal bakal mendapat sentimen positif dari BI.
BI memberi sinyal menaikkan 7-Day Reverse Repo Rate dalam rapat dewan gubernur pada 16—17 Mei 2018. Keyakinan serupa disampaikan oleh Head Investment Avrist Asset Management Farash Farich yang menilai pergerakan indeks akan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi global.
Wakil Ketua Kadin Jatim Dedy Suhajadi mengatakan teror bom tidak terlalu berpengaruh terhadap ekonomi. “Kalaupun ada imbas hanya bersifat sementara karena kaget.”