Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti dan pengembangan kawasan wisata PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. menargetkan belanja modal tahun ini dapat mencapai Rp950 miliar untuk mendanai sejumlah rencana ekspansi bisnis dan inovasi perseroan.
Daniel Nainggolan, Direktur Independen Pembangunan Jaya Ancol, mengatakan bahwa tahun lalu anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan hanya terealisasi sekitar Rp330 miliar dari rencana awal Rp1 triliun.
Daniel mengatakan, realisasi belanja modal dalam beberapa tahun terakhir memang tidak begitu tinggi. Namun, perseroan menargetkan tahun ini belanja modal dapat terealisasi lebih tinggi sebab perseroan sudah menyiapkan sejumlah rencana pengembangan strategis.
Sejak akhir tahun lalu perseroan juga sudah melakukan restrukturisasi internal sehingga divisi perencanaan dan pembangunan dalam satu departemen.
“Mudah-mudahan terealisasi capex 2018 yang lebih meningkat,” katanya dalam acara public expose, Senin (14/5/2018).
Perseroan memiliki sejumlah rencana strategis tahun ini, melanjutkan berbagai inisiatif yang telah dilakukan tahun lalu.
Beberapa inovasi yang akan direalisasikan tahun ini antara lain pembukaan restoran pertama perseroan yaitu Kafe Hoax di Pantai Lagoon, penambahan dua seluncuran baru di Atlantis Water Adventure dan juga pencanangan konsep baru Pulau Bidadari yaitu The Soul of Batavia.
Perseroan juga menargetkan dapat meluncurkan wahana baru yaitu Star Shape, Dream Station, Wave Swinger, New 4D Theater, penambahan jalur kereta wisata Sato-sato, revitalisasi Pasar Seni Ancol dan juga pengembangan Seaworld Ancol.
Wahana-wahana baru ini ditargetkan mulai dibuka pada akhir tahun ini dan beroperasi penuh pada awal tahun 2019. Perseroan akan melakukan revitalisasi infrastruktur kawasan dan peningkatan kualitas layanan di Ancol.
Sementara itu, di sektor properti, perseroan secara resmi telah menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan pengembang asal Australia, yakni Crown Group, dalam mengembangkan kawasan hunian vertikal mewah di area Ancol Barat dengan mengusung konsep water front living.
Perseroan juga menargetkan dapat menyelesaikan pembangunan Coasta Villa Tahap 3, memulai pemasaran untuk produk Ocean Breeze serta dapat segera memulai kerjasama operasional pada pengembangan area Ancol Barat.
Sementara aktivitas renovasi yang dilaksanakan antara lain renovasi Putri Duyung Ancol. Targetnya renovasi resor Putri Duyung ini akan rampung pada Desember 2018.
Sumber dana belanja modal ini sebagian besar dari kas internal, termasuk dari laba ditahan senilai Rp137 miliar atau sebesar 62,22% dari total laba yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk tahun buku 2017.
Selain itu, perseroan juga akan kembali menerbitkan obligasi senilai Rp700 miliar, yakni Obligasi Berkelanjutan I Jaya Ancol Tahap II Tahun 2018. Obligasi ini akan diterbitkan dalam 2 seri masing-masing Rp350 miliar, yakni Seri A tenor 370 hari kupon 6,3% dan Seri B tenor 3 tahun kupon 7,6%.