Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah Tipis di Akhir Sesi 1, 159 Saham Tertekan

IHSG melemah 0,03% atau 1,87 poin ke level 6.308,84 di akhir sesi I, setelah dibuka di wilayah positif dengan penguatan 0,19% atau 12,14 poin di level 6.322,95.
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (13/4/2018).

IHSG melemah 0,03% atau 1,87 poin ke level 6.308,84 di akhir sesi I, setelah dibuka di wilayah positif dengan penguatan 0,19% atau 12,14 poin di level 6.322,95.

Adapun pada perdagangan Kamis (12/4), IHSG ditutup melemah 0,79% atau 50,13 poin ke level 6.310,80.

Sebanyak 153 saham menguat, 159 saham melemah, dan 263 saham stagnan dari 575 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama dari sektor infrastruktur yang melemah 0,84%, disusul sektor industri dasar yang turun 0,22%.

Sementara itu, lima sektor lainnya menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor aneka industri yang naik 0,42% dan sektor tambang yang menguat 0,31%.

IHSG melemah di saat indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak mayoritas melemah siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,67%, indeks FTSE Malay KLCI turun 0,17%, sedangkan PSEi Filipina melemah 0,92%.

Dilansir Bloomberg, mayoritas bursa saham Asia juga memperkecil penguatan mereka menyusul kehati-hatian menjelang musim laporan kinerja emiten AS.

Investor juga mencerna data ekonomi China yang menunjukkan ekspor Maret secara tak terduga turun 2,7% dari tahun sebelumnya, sementara impor tumbuh lebih dari perkiraan.

Data tersebut membuat China mencatat defisit perdagangan senilai US$4,98 miliar untuk bulan Maret, yang pertama sejak Februari lalu. China adalah konsumen minyak mentah terbesar di dunia dan peimpor tembaga, batu bara, bijih besi dan kedelai.

Bursa saham China melemah menyusul data tersebut, dengan indeks CSI300 dan Shanghai Composite masing-masing 0,37% dan 0,39%. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,08%, sementara indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,51%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper