Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Produksi Industri Dorong Penguatan Dolar AS

Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat (16/3) dan melanjutkan penguatan pada Senin (19/3) pagi, didukung oleh data ekonomi AS yang solid sehingga mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga The Federal Reserve.
Dolar AS./.Bloomberg
Dolar AS./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat (16/3) dan melanjutkan penguatan pada Senin (19/3) pagi, didukung oleh data ekonomi AS yang solid sehingga mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga The Federal Reserve.

“Keuntungan dalam dolar adalah reaksi positif terhadap data,” kata Omer Esiner, chief market analyst di Commonwealth Foreign Exchange di Washington, dilansir dari Reuters, Senin (19/3/2018).

Pekan lalu, The Fed melaporkan, produksi industri AS menunjukkan lonjakan sebesar 1,1% pada periode Februari, kenaikan terbesar dalam 4 bulan. Hal tersebut didorong oleh kenaikan output yang kuat di pabrik-pabrik dan tambang. Adapun, output manufaktur naik 1,2%, kenaikan terbesar sejak Oktober.

“Laporan tersebut menunjukkan latar belakang fundamental dolar tetap kuat,” lanjut Esiner.

James Chen, kepala penelitian di Forex.com di Bedminster, New Jersey menuturkan bahwa dengan ekspektasi yang tinggi pada kenaikan suku bunga 25 basis poin, investor akan fokus pada pandangan The Fed untuk kenaikan lebih lanjut di 2018 dan seterusnya.

Kendati demikian, dolar AS juga tercatat mengalami penurunan ke level terendah lebih dari 1 pekan terhadap yen yang diakibatkan spekulasi pergantian pejabat administrasi Presiden AS Donald Trump dan kekhawatiran tarif perdagangan yang bisa melukai ekonomi global.

Pasar melihat sentimen tersebut telah menggetarkan pasar dalam beberapa hari terakhir, mendorong dolar melemah dan menguntungkan yen sebagai penerima manfaat utama yang berstatus sebagai safe haven.

Trump telah memutuskan untuk mengganti penasihat keamanan nasional H.R. McMaster pada Kamis (15/3). Pada waktu yang sama, penasihat khusus AS Robert Mueller telah mengeluarkan surat panggilan berupa dokumen-dokumen yang terkait dengan bisnis Trump, termasuk kasus intervensi Rusia dalam pemilu 2016 yang memenangkan Trump.

Pada akhir perdagangan Jumat (16/3), dolar turun 0,2% di 106,08 yen setelah jatuh mencapai level terendah sejak 7 Maret di level 105,61.

Adapun, indeks dolar AS ditutup naik 0,1% menjadi 90,22 di tengah goyahnya pemerintahan Trump dan menjelang pertemuan The Fed. Hingga pada perdagangan Senin (19/3) pagi, greenback melanjutkan penguatan menyentuh level 90,30 pada pukul 09.22 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper