Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Acset Indonusa (ACST) Terima Pinjaman Rp1,6 Triliun dari United Tractors (UNTR)

PT Acset Indonusa Tbk. memperoleh pinjaman dari PT United Tractors Tbk. untuk keperluan modal kerja.

Bisnis.com,JAKARTA — PT Acset Indonusa Tbk. memperoleh pinjaman dari PT United Tractors Tbk. untuk keperluan modal kerja.

Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, Senin (5/3/2018), Acset Indonusa mendapatkan pinjaman Rp1,6 triliun dari United Tractors. Utang tersebut memiliki bunga JIBOR +3% atau setara 8,46% per tahun.

Nilai perjanjian pinjaman tersebut merupakan 111,3% dari nilai ekuitas emiten berkode saham ACST tersebut. Berdasarkan laporan keuangan 2017, ekuitas perseroan tercatat Rp1,43 triliun.

Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari menjelaskan bahwa perseroan tujuan dari pemberian pinjaman yakni modal kerja perseroan. Namun, pihaknya tidak menyebut secara spesifik proyek apa yang akan didanai.

“Kami tidak secara khusus mengalokasikan untuk proyek apa namun untuk modal kerja kami,” ujarnya saat dimintai konfirmasi, Senin (5/3/2018).

Sebagai catatan, ACST mengantongi nilai kontrak baru Rp8,4 triliun pada 2017. Jumlah itu meningkat 121% dibandingkan dengan pencapaian 2016 Rp3,8 triliun.

Proporsi perolehan kontrak baru ACST pada 2017 didominasi sektor infrastruktur 88%. Sementara itu, sektor fondasi berkontribusi 12% dalam pencapaian tahun lalu.

Adapun, sejumlah kontrak yang dikantongi perseroan tahun lalu antara lain Tol Layang Jakarta-Cikampek II, Tol Bakauheni-Sidomulyo, Toll Jakarta Outer Ring Road II Ruas Kunciran-Serpong, pekerjaan sipil Light Rail Transit Cawang-Dukuh Atas, dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jepara Unit 5 dan 6.

Selain itu, ACST juga mendapatkan pekerjaan fondasi Menara Tendean, Jakarta dan mixed used development di Kebon Sirih, Jakarta. Dengan demikian, total nilai kontrak baru yang dikantongi perseroan pada 2017 melebihi target yang dipasang Rp7,5 triliun.

Saat ini, ACST tercatat masih mengerjakan sejumlah proyek lain dengan jumlah kontrak Rp10,5 triliun. Nilai tersebut berasal dari carry over order 2016 dan kontrak baru tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper