Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri (TPIA) Raih Kontrak Sewa Rp86,4 Juta

PT Synthetic Rubber Indonesia bakal menyewa bangunan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dengan nilai Rp86,4 juta.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk/Istimewa
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Synthetic Rubber Indonesia bakal menyewa bangunan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dengan nilai Rp86,4 juta.

Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Suryandi mengungkapkan pada 23 Januari 2018, perseroan dengan PT Synthetic Rubber Indonesia telah menandatangani perjanjian sewa menyewa.

Dia mengungkapkan PT Synthetic Rubber Indonesia bermaksud menyewa bagian dari bangunan milik perseroan di daerah Cilegon, Banten dengan luasan 288 meter persegi. Ruangan tersebut akan digunakan sebagai kantor operasional harian PT Synthetic Rubber Indonesia.

“Total harga sewa yang akan dibayarkan hingga akhir jangka waktu perjanjian adalah senilai Rp86,4 juta,” katanya melalui keterbukaan informasi, Kamis (25/1/2018).

Adapun, anak usaha TPIA yakni PT Styrindo Mono Indonesia memiliki kepemilikan sebesar 45% di PT Synthetic Rubber Indonesia. Sisanya dimiliki oleh mitra yang merupakan produsen ban yakni Michelin.

PT Synthetic Rubber Indonesia kini tengah membangun pabrik karet sintetis berkapasitas 120.000 ton per tahun itu yang kontruksinya telah dimulai pada November 2015. Dia memperkirakan kontruksi pabrik senilai US$570 juta tersebut akan selesai pada kuartal II/2018.

Saat ini, lanjutnya, kontruksi sudah hampir selesai. Adapun, progres per September 2017 telah mencapai 93,5%. Oleh karena itu, produk butadiene perseroan akan difokuskan untuk memasok kebutuhan pabrik tersebut pada tahun 2018.

Perseroan merencanakan produk butadiene karena produk tersebut akan dipasok khusus untuk perusahaan patungan perseroan yang memproduksi karet sintetis. Berdasarkan data perseroan, penjualan butadiene dalam tiga tahun terakhir mayoritas diserap oleh pasar ekspor. Pada 2014 misalnya, sebanyak 81% produk butadiene ditujukan untuk pasar ekspor, sedangkan sisanya untuk pasar domestik.

Pada 2015, pasar domestik bahkan hanya menyerap sebanyak 19% produk butadiene perseroan, sisanya ditujukan untuk pasar ekspor. Sementara pada tahun lalu, pasar ekspor menyerap 80% produk butadiene perseroan.

Oleh karena itu, lanjutnya, seiring proyeksi bakal beroperasinya pabrik karet sintetis pada tahun ini, maka perseroan akan mengalokasikan produk butadiene khusus untuk perusahaan patungan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper