Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdagangan Emas Berjangka Bakal Melanjutkan Penguatan

Harga emas diproyeksi masih menguat seiring dengan sentimen positif yang memengaruhi komoditas logam tersebut. Pada pekan ini diperkirakan harga masih bergerak bullish di kisaran level US$1.331US$1.345 per troy ounce.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA–Harga emas diproyeksi masih menguat seiring dengan sentimen positif yang memengaruhi komoditas logam tersebut. Pada pekan ini diperkirakan harga masih bergerak bullish di kisaran level US$1.331–US$1.345 per troy ounce.

World Gold Council (WGC) dalam laporan terbarunya menuturkan, pada 2018 harga emas akan terus berlanjut menguat, mengingat tren pertumbuhan ekonomi global diprediksi meningkat pada tahun ini.

WGC yakin ada kecenderungan ekonomi China dan India sebagai konsumen emas terbesar di dunia berpotensi mengerek permintaan logam mulia tersebut.

Pada perdagangan Selasa (23/1/2018) pukul 18.11 WIB, harga emas Comex kontrak teraktif Februari 2018 menguat 4 poin atau 0,30% menjadi US$1.335,90 per troy ounce. Adapun harga emas spot naik 3,30 poin atau 0,23% menuju US$1.336,95 per troy ounce. Sepanjang tahun, masing–masing harga mengalami pertumbuhan 2,12% dan 2,61%.

Berdasarkan data Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi global diprediksi bakal meningkat hingga 3,1% pada 2018 lantaran pemulihan investasi. Selain itu, manufaktur dan perdagangan terus berlanjut di samping aktivitas ekspor komoditas yang berkelanjutan di tengah penguatan harga.

“Penelitian kami menunjukkan pertumbuhan ekonomi terus berlanjut [dan] menjadi dasar permintaan emas seiring dengan kenaikan pendapatan. Terlihat juga pada permintaan perhiasan dan teknologi yang mengandung emas seperti smartphone dan tablet,” papar WGC.

WGC menambahkan, investor fokus pada keefektifan emas sebagai lindung nilai terhadap guncangan keuangan global. “Kami percaya bahwa tren ini akan mendukung permintaan dan menjaga relevansi emas sebagai aset strategis,” tambahnya.

Analis Forex.com Fawad Razaqzada mengatakan bahwa menguatnya harga emas akhir–akhir ini dipicu oleh melemahnya dolar AS dalam tiga tahun. “Dolar AS sebagian besar melemah dan mendorong [harga perdagangan] emas,” kata Razaqzada, seperti dilansir Reuters, Selasa (23/1/2018).

Asia Trade Point Futures dalam laporan Weekly Market Outlook, harga emas diprediksi akan bergerak bullish di kisaran level US$1.306—1.344,49 per troy ounce.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menuturkan, harga emas pada pekan ini akan bergerak bullish. “Diproyeksikan untuk pekan ini, harga emas akan bergerak di kisaran level US$1.331—US$1.345 per troy ounce."

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper