Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Sambut Laporan Kinerja Emiten, Wall Street Lanjutkan Reli

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 102,8 poin atau 0,41% ke level 25.385,8, sedangkan indeks Standard & Poors 500 menguat 3,58 poin atau 0,13% ke 2.751,29 dan Nasdaq Composite naik 6,19 poin atau 0,09% ke 7.153,58.
Bursa saham AS/Reuters
Bursa saham AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks utama Wall Street memperpanjang reli penguatan pada perdagangan Selasa (9/1/2018) karena optimisme investor menjelang laporan pendapatan kuartal keempat serta ekspektasi pengurangan ketegangan dengan Korea Utara.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 102,8 poin atau 0,41% ke level 25.385,8, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 menguat 3,58 poin atau 0,13% ke 2.751,29 dan Nasdaq Composite naik 6,19 poin atau 0,09% ke 7.153,58.

S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi keenam mereka berturut-turut. Indeks Dow Jones juga berakhir pada level tertingginya setelah sempat melemah pada perdagangan Senin.

Dilansir Reuters, beberapa investor diyakinkan bahwa Korea Utara dan Korea Selatan mengadakan pembicaraan pertama mereka dalam lebih dari dua tahun, yang digambarkan Washington sebagai langkah awal yang baik dalam menyelesaikan krisis program nuklir Korea Utara walaupun Pyongyang mengatakan tidak akan membahas senjata yang hanya ditujukan di Amerika Serikat.

"Diplomasi yang terjadi antara Korea Utara dan Korea Selatan mungkin akan menghindari tindakan militer. Apa pun yang akan mengurangi risiko di semenanjung Korea akan dipandang menguntungkan oleh investor," kata Mark Luschini, kepala analis investasi Janney Montgomery Scott, seperti dikutip Reuters..

Laba emiten pada indeks S&P 500 diperkirakan akan meningkat 11,8% pada kuartal keempat, lebih tinggi dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 8%, menurut Thomson Reuters I/B/E/S.

Sektor keuangan indeks S&P berakhir menguat 0,8% lebih tinggi setelah imbal hasil pada obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 10 bulan terakhir setelah Bank of Japan mengatakan akan memangkas pembelian obligasi pemerintah Jepang.

Sementara itu, sector utilitas dan real estat berakhir 1% lebih rendah, sementara sektor telekomunikasi turun 1,8%.

Walaupun investor berharap pertumbuhan ekonomi global dan kebijakan pemangkasan pajak akan memicu kenaikan pendapatan perusahaan, mereka cemas mengenai apakan perombakan pajak dapat membuat inflasi tinggi dan menyebabkan kenaikan suku bunga yang lebih tajam dari yang diperkirakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper