Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Terkoreksi, Rupiah Menguat Bersama Mayoritas Mata Uang Asia

Nilai tukar rupiah berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (19/12/2017), sejalan dengan apresiasi mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (19/12/2017), sejalan dengan apresiasi mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS.

Rupiah ditutup menguat 0,04% atau 5 poin di Rp13.576 per dolar AS. Pagi tadi, rupiah dibuka dengan depresiasi 0,01% atau 2 poin di posisi 13.583, setelah pada perdagangan Senin (18/12), berakhir melemah 0,08% atau 11 poin di posisi 13.581.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak fluktuatif di kisaran Rp13.565 – Rp13.591 per dolar AS.

Dilansir Bloomberg, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mempertahankan proyeksi pertumbuhan Indonesia pada tahun 2018 sebesar 5,4%. Menurutnya, pemerintah melihat risiko penurunan tahun depan akibat proteksionisme global.

“Namun jika momentum ekspor komoditas dan ekonomi global disertai dengan sumber pertumbuhan domestik, kita bisa mengharapkan pertumbuhan yang jauh lebih kuat tahun depan,” ujar Menkeu kepada awak media di Jakarta.

Sementara itu, mayoritas mata uang lainnya di Asia terpantau menguat, yang dipimpin won Korea Selatan sebesar 0,35%, rupee India dengan 0,3%, dan peso Filipina yang terapresiasi 0,23%, berdasarkan data Bloomberg.

Di sisi lain, baht Thailand terpantau memimpin pelemahan dengan depresiasi sebesar 0,14%, disusul yen Jepang dan dolar Hong Kong yang masing-masing melemah 0,05%.

“Beberapa penjualan terhadap baht bisa saja terjadi menjelang keputusan kebijakan [pertemuan bank sentral Thailand], namun fundamental tetap bertahan bullish,” kata Masashi Murata, pakar strategi mata uang di Brown Brothers Harriman di Tokyo.

“Jika tidak, mata uang Asia kurang arah yang jelas karena pasar enggan untuk mengambil posisi besar menjelang musim liburan akhir tahun,” tambahnya.

Adapun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau bergerak di zona merah dengan pelemahan 0,09% atau 0,081 poin ke 93,614 pada pukul 16.47 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan hanya 0,02% atau 0,022 poin di level 93,717, setelah pada Senin (18/12) berakhir melemah 0,25% di posisi 93,695.

Indeks dolar AS terkoreksi saat optimisme seputar rancangan undang-undang reformasi pajak AS diimbangi dengan kekhawatiran atas dampak utamanya terhadap pertumbuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper