Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AGII Siapkan Capex Rp250 Miliar

PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII) menyiapkan belanja modal antara Rp200 miliar hingga Rp250 miliar pada tahun depan yang ditujukan untuk menambah terminal pengisian di sejumlah lokasi.
 Wakil Direktur Utama PT Aneka Gas Industri Tbk Rachmat Harsono (dari kanan) bersama Preskom Arief Harsono, dan Dirut Heyzer Harsono, menjawab pertanyaan wartawan selepas menerbitkan obligasi perseroan, di Jakarta, Kamis (27/4)./JIBI-Endang Muchtar
Wakil Direktur Utama PT Aneka Gas Industri Tbk Rachmat Harsono (dari kanan) bersama Preskom Arief Harsono, dan Dirut Heyzer Harsono, menjawab pertanyaan wartawan selepas menerbitkan obligasi perseroan, di Jakarta, Kamis (27/4)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII) menyiapkan belanja modal antara Rp200 miliar hingga Rp250 miliar pada tahun depan yang ditujukan untuk menambah terminal pengisian di sejumlah lokasi.

Wakil Direktur Utama PT Aneka Gas Industri Tbk. Rachmat Harsono mengungkapkan perseroan bakal menaikkan utilitas kapasitas produksi dari posisi saat ini sekitar 62%. Perseroan akan menambah terminal pengisian (filling station) pada tahun depan.

“Capex rencananya Rp200 miliar hingga Rp250 miliar,” katanya usai paparan publik, Senin (11//12/2017).

Dia memperkirakan pada tahun depan perseroan bisa menambah filling station sebanyak 10 hingga 12 unit yang lokasinya tersebar baik di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Padahal, lanjutnya, saat ini perseroan sudah memiliki filling station sebanyak 91 unit.

Sementara untuk pabrik (plant), saat ini perseroan memiliki 44 unit. Namun, untuk plant tersebut, perusahaan yang masuk dalam Grup Samator itu tidak akan menambah karena utilitas kapasitas produksi yang masih rendah.

Oleh karena itu, Rachmat menilai pada tahun depan kontribusi penjualan dari sektor retail diharapkan bisa kembali seperti semula. Dia mengungkapkan pada tahun lalu, kontribusi dari sektor ritel mencapai 55%, tetapi tahun ini turun mencapai 50%.

“Mudah-muadahan 2018 retailnya naik jadi bisa seperti tahun lalu. Mudah-mudahan retail growing, infra growing,” ujarnya.

Hanya saja, lanjutnya, margin dari sektor retail memang lebih bagus daripada sektor infrastruktur. Namun, dengan dipercepatnya proyek-proyek infrastruktur, dia menilai upaya itu akan menguntungkan untuk perseroan. “Jadi harapannya balance-lah.”

Rachmat menambahkan jaringan perseroan saat ini mencakup 25 provinsi di seluruh Indonesia. Oleh karena jika ada proyek-proyek infrastruktur maka perseroan akan turut serta.

Dia menambahkan sepanjang kuartal II/2017 hingga kuartal III/2017, pendapatan dari sektor infrastruktur juga telah memberikan kontribusi paling tinggi. Sementara untuk sektor kesehatan (medical), perseroan juga baru saja menjalin dengan rumah sakit di Palangkaraya.

“Jadi mudah-mudahan, di mana market siap, kita sudah siap,” katanya.

AGII Siapkan Capex Rp250 Miliar

 

JAKARTA – PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII) menyiapkan belanja modal antara Rp200 miliar hingga Rp250 miliar pada tahun depan yang ditujukan untuk menambah terminal pengisian di sejumlah lokasi.

 

Wakil Direktur Utama PT Aneka Gas Industri Tbk. Rachmat Harsono mengungkapkan perseroan bakal menaikkan utilitas kapasitas produksi dari posisi saat ini sekitar 62%. Perseroan akan menambah terminal pengisian (filling station) pada tahun depan.

 

“Capex rencananya Rp200 miliar hingga Rp250 miliar,” katanya usai paparan publik, Senin (11//12/2017).

 

Dia memperkirakan pada tahun depan perseroan bisa menambah filling station sebanyak 10 hingga 12 unit yang lokasinya tersebar baik di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Padahal, lanjutnya, saat ini perseroan sudah memiliki filling station sebanyak 91 unit.

 

Sementara untuk pabrik (plant), saat ini perseroan memiliki 44 unit. Namun, untuk plant tersebut, perusahaan yang masuk dalam Grup Samator itu tidak  akan menambah karena utilitas kapasitas produksi yang masih rendah.

 

Oleh karena itu, Rachmat menilai pada tahun depan kontribusi penjualan dari sektor retail diharapkan bisa kembali seperti semula. Dia mengungkapkan pada tahun lalu, kontribusi dari sektor retail mencapai 55%, tetapi tahun ini turun mencapai 50%.

 

“Mudah-muadahan 2018 retailnya naik jadi bisa seperti tahun lalu. Mudah-mudahan retail growing, infra growing,” ujarnya.

 

Hanya saja, lanjutnya, margin dari sektor retail memang lebih bagus daripada sektor infrastruktur. Namun, dengan dipercepatnya proyek-proyek infrastruktur, dia menilai upaya itu akan menguntungkan untuk perseroan. “Jadi harapannya balance-lah.”

 

Rachmat menambahkan jaringan perseroan saat ini mencakup 25 provinsi di seluruh Indonesia. Oleh karena jika ada proyek-proyek infrastruktur maka perseroan akan turut serta.

 

Dia menambahkan sepanjang kuartal II/2017 hingga kuartal III/2017, pendapatan dari sektor infrastruktur juga telah memberikan kontribusi paling tinggi. Sementara untuk sektor kesehatan (medical), perseroan juga baru saja menjalin dengan rumah sakit di Palangkaraya.

 

“Jadi mudah-mudahan, dimana market siap, kita sudah siap,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper