Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKRA Akan Tambah 7 Stasiun Pengisian Bahan Bakar di Pelosok Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk., (AKRA) berencana membangun 7 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (SPBKB) di wilayah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) sampai paruh pertama 2018 untuk mensukseskan program BBM 1 harga.
Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesoemo (kedua kiri) berbincang Presiden Komisaris Soegiarto Adikoesoemo (dari kiri), disaksikan Direktur Mery Sofi dan Direktur Bambang Soetiono Soedijanto usai Penawaran Umum Obligasi di Jakarta, Senin (8/5). )./JIBI-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesoemo (kedua kiri) berbincang Presiden Komisaris Soegiarto Adikoesoemo (dari kiri), disaksikan Direktur Mery Sofi dan Direktur Bambang Soetiono Soedijanto usai Penawaran Umum Obligasi di Jakarta, Senin (8/5). )./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, SANGGAU--PT AKR Corporindo Tbk., (AKRA) berencana membangun 7 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (SPBKB) di wilayah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) sampai paruh pertama 2018 untuk mensukseskan program BBM 1 harga.

Direktur AKRA Nery Polim menyampaikan, pembukaan SPBBKB di wilayah 3T sesuai dengan program pemerintah yang ingin memacu penyediaan lembaga penyalur BBM 1 harga. Program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo ini bertujuan mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Kami harapkan masyarakat di wilayah 3T dapat menggunakan BBM dengan harga yang setara seperti di kota-kota besar," ujarnya dalam peresmian SPBKB di Kec. Balai, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (9/11).

Dua produk BBM yang disediakan di SPBKB Balai ialah Ron 92 dengan harga Rp7.950 per liter dan Biosolar dengan harga Rp5.150 per liter. Kapasitas tangki penyimpanan masing-masing produk sebesar 20.000 kilo liter (kl).

Sebelumnya, pada Rabu (8/11), AKRA meresmikan SPBKB di Kec. Ledo, Kab. Bengkayang, Kalimantan Barat, dengan produk dan kapasitas tangki serupa seperti di SPBKB Balai. Namun, SPBKB Ledo sudah beroperasi sejak Agustus 2017.

Animo masyarakat terbilang cukup bagus, karena penjualan di SPBKB Ledo berkisar 2-3 kl biosolar dan 1 kl Ron 92 setiap hari. Lembaga penyalur tersebut melayani warga dengan radius sekitar 20 kilo meter (km) dari SPBKB terdekat.

SPBKB Ledo dan Balai mendapatkan pasokan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) AKRA di Wajok, Kec. Siantan, Kab. Mempawah, Kalbar yang memiliki kapasitas 18.000 kl. Bahan baku bensin dan solar diimpor dari Singapura. Namun, produk biosolar dicampur dengan minyak kelapa sawit agar menjadi biodiesel 20 (B20).

Jarak TBBM Wajok menuju SPBKB Balai mencapai 133 km, sedangkan SPBKB Ledo lebih jauh. Menurut Nery, ini menjadi salah satu tantangan sebagai lembaga penyalur BBM di wilayah 3T, di samping kesulitan pengangkutan material pembangunan SPBKB dan tenaga kerja terlatih.

"Investasi satu SPBKB di luar tanah, seperti di SPBKB Balai ini sekitar Rp5 miliar. Karena ada beberapa material yang didatangkan dari Jawa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper