Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggu Data Pemerintah AS, WTI Bergerak Melemah Tipis

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember melemah 0,18% ke level US$54,05 per barel $ 54,08 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 7.32 WIB.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah sedikit melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (31/10/2017) sebelum rilis data pemerintah AS yang diperkirakan akan menunjukkan penyusutan stok minyak mentah.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember melemah 0,18% ke level US$54,05 per barel $ 54,08 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 7.32 WIB.

Adapun pada perdagangan Senin, WTI ditutup menguat 0,25 poin atau 0,46% ke level US$54,15 per barel, level penutupan tertinggi sejak 23 Februari.

Sementara itu, minyak Brent kontrak Desember melemah 0,11% atau 0,07 poin ke US$68,83 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Brent pada hari Senin ditutup menguat 0,46 poin ke level US$60,90, penutupan tertinggi sejak Juli 2015.

Harga minyak sebelumnya menguat setelah Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman minggu lalu mendukung perpanjangan pengurangan produksi oleh OPEC melampaui bulan Maret, menyusul sinyal serupa dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

"OPEC sedang melakukan pekerjaan dengan baik untuk membicarakan posisi mereka. Hal tersebut menempatkan penawaran di pasar hari ini (kemarin)," kata Bob Yawger, direktur divisi berjangka Mizuho Securities USA Inc, seperti dikutip Bloomberg, Senin (30/10/2017).

“Masalah di Kurdistan belum berakhir. Masih ada beberapa tawaran potensial di sana," lanjutnya.

Seperti dilansir Bloomberg, data pemerintah AS yang dirilis Rabu diperkirakan menunjukkan persediaan AS turun untuk kelima kalinya dalam enam pekan terakhir.

Sementara itu, ekspor minyak mentah dari wilayah Kurdi Irak kembali dibuka setelah berhenti pada Senin, menurut seorang agen pelabuhan yang dilansir Bloomberg.

Minyak menuju ke penguatan bulanan kedua karena investor menunggu apakah OPEC dan sekutunya termasuk Rusia secara formal menyetujui perpanjangan pemangkasan produksi dalam pertemuan bulan depan.

Sementara itu, JPMorgan Chase & Co menaikkan perkiraan Brent dan West Texas Intermediate untuk tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper