Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar Melaju Terpicu Tertekannnya Euro

Penguatan dolar AS berlanjut diperdagangkan di kisaran level tertingginya dalam tiga bulan pada perdagangan pagi ini, Jumat (27/10/2017), seiring dengan terus melemahnya nilai tukar euro.
 Petugas menghitung pecahan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing, di Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam
Petugas menghitung pecahan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing, di Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan dolar AS berlanjut diperdagangkan di kisaran level tertingginya dalam tiga bulan pada perdagangan pagi ini, Jumat (27/10/2017), seiring dengan terus melemahnya nilai tukar euro.

Euro melanjutkan pelemahannya setelah European Central Bank (ECB) memperpanjang pembelian obligasinya sekaligus mengurangi kemungkinan penaikan suku bunga acuannya pada 2018.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama menguat 0,22% atau 0,210 poin ke 94,822 pada pukul 08.29 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan 0,19% atau 0,184 poin di level 94,796, setelah pada Kamis (26/10) berakhir melonjak 0,96% di posisi 94,612.

Sementara itu, nilai tukar mata uang euro terhadap dolar AS lanjut melemah 0,15% ke US$1,1633 pada pukul 08.39 WIB, setelah pada Kamis (26/10) berakhir merosot 1,37% di posisi 1,1651.

Dilansir Reuters, ECB memutuskan memperpanjang program pembelian obligasinya selama sembilan bulan sampai September 2018, serta membiarkan pintu terbuka untuk terus melakukan pembelian. ECB juga menyatakan akan mulai mengurangi pembelian bulanannya pada Januari.

Menurut Gubernur ECB Mario Draghi, tingkat stimulus moneter yang cukup besar tetap diperlukan, karena inflasi belum menunjukkan tanda-tanda tren kenaikan yang berkelanjutan.

“Hal itu tidak seperti yang diharapkan pasar, ini adalah bentuk dovish atas langkah pengurangan,” ujar Bill Northey, chief investment officer US Bank di Helena, Montana, seperti dikutip dari Reuters.

Turut menopang pergerakan dolar, Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Kamis waktu setempat melakukan pemungutan suara untuk melancarkan jalur prosedural bagi undang-undang pajak yang diusung kubu Republik.

"Kami memang melihat beberapa kemajuan tambahan terhadap rencana pemangkasan pajak," kata Northey.

Pada saat yang sama, perhatian investor tetap tertuju pada pengumuman keputusan Presiden Donald Trump terkait pemimpin baru The Federal Reserve saat masa jabatan Gubernur Janet Yellen berakhir pada bulan Februari. Keputusan Trump diperkirakan akan diumumkan menjelang perjalanannya ke Asia pada awal November.

 

Posisi indeks dolar AS                                       

27/10/2017

(Pk. 08.29 WIB)

94,822

(+0,22%)

26/10/2017

94,612

(+0,96%)

25/10/2017

93,711

(-0,07%)

24/10/2017

93,772

(-0,17%)

23/10/2017

93,936

(+0,25%)

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper