Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak WTI dan Brent Merosot

Harga minyak mentah di New York dan London mencatat penurunan terbesar dalam sepekan pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah di New York dan London mencatat penurunan terbesar dalam sepekan pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September ditutup merosot US$1,14 ke US$47,37 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 22% di atas rata-rata pergerakan 100 hari.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober berakhir melemah US$1,06 ke US$51,66 per barel, di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Pergerakan pada kedua bursa minyak tersebut turun lebih dari 2%, dengan minyak mentah Brent meluncur dari level tertinggi tiga bulan yang dibukukan pada hari Jumat (18/8).

Libya dilaporkan berupaya membuka kembali jaringan pipa yang menghubungkan ladang minyak Sharara ke terminal ekspor Zawiya. Sementara itu, OPEC dikabarkan melihat tingkat kepatuhan yang sedikit lebih rendah terhadap kesepakatan pengurangan produksi mereka pada bulan Juli.

“Kami mungkin sampai pada titik di mana orang-orang mulai menyadari bahwa hal itu sedikit berlebihan di sini,” kata Bob Yawger, direktur divisi berjangka di Mizuho Securities USA, seperti dikutip dari Bloomberg (Selasa, 22/8/2017).

Harga minyak di New York telah bertahan di bawah US$50 per barel saat investor mencermati upaya pemangkasan pasokan oleh OPEC dan sejumlah negara non-OPEC terhadap kenaikan produksi minyak shale AS, berikut pemulihan produksi Libya dan Nigeria yang dibebaskan dari kesepakatan OPEC.

Sementara itu, Komite Teknis Gabungan OPEC dan negara-negara non-OPEC yang bertemu di Wina pada hari Senin diinformasikan melihat tingkat kepatuhan terhadap kesepakatan tersebut mencapai 94% pada Juli.

Angka itu sedikit lebih kecil daripada 98% pada bulan Juni. Namun menurut Petro-Logistics SA, OPEC berada di jalur untuk membatasi output dengan jumlah terbanyak dalam lima bulan pada bulan Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper