Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yen Perpanjang Apresiasi, Bursa Saham Jepang Berakhir Melemah

Pergerakan sejumlah indeks saham acuan Jepang berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini (Jumat, 21/7/2017), untuk pertama kalinya dalam tiga hari perdagangan, tertekan oleh turunnya performa saham bank dan penguatan yen.
Bursa Jepang Topix/Reuters
Bursa Jepang Topix/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan Jepang berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini (Jumat, 21/7/2017), untuk pertama kalinya dalam tiga hari perdagangan, tertekan oleh turunnya performa saham bank dan penguatan yen.

Indeks Topix hari ini dibuka dengan pelemahan 0,22% atau 3,66 poin di level 1.629,35 dan berakhir turun 0,18% atau 3,02 poin ke 1.629,99. 

Dari 2.009 saham pada indeks Topix, 919 saham di antaranya menguat, 954 saham melemah, dan 136 saham stagnan.

Adapun indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,22% atau 44,84 poin ke level 20.099,75, setelah dibuka dengan pelemahan 0,27% atau 54,73 poin di 20.089,86.

Sebanyak 64 saham menguat, 154 saham melemah, dan 7 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham TDK Corp. yang anjlok 3,25% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei, diikuti oleh Fast Retailing Co. Ltd. yang melandai 0,75% dan SoftBank Group Corp. yang turun 0,61%.

Sementara itu, nilai tukar yen hari ini terpantau menguat 0,13% atau 0,14 poin ke 111,77 yen per dolar AS pada pukul 13.53 WIB, setelah pada Kamis ditutup terapresiasi 0,05% di posisi 111,91.

Yen memperpanjang penguatannya terhadap dolar AS di tengah spekulasi berkembangnya penyelidikan terhadap Presiden AS Donald Trump dalam dugaan keterlibatan Rusia dengan tim kampanye kepresidenan.

Di sisi lain, sentimen positif dari musim laporan laba perusahaan Jepang berlanjut dengan Yaskawa Electric Corp. melaporkan laba usaha kuartal pertamanya yang lebih baik dari perkiraan analis.

“Dengan tren dolar yang lebih rendah dan yen menguat, hal itu membatasi kenaikan pada saham Jepang,” kata Mitsuo Shimizu, deputy general manager Japan Asia Securities, seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper