Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yen Terbebani Sikap Bank of Japan, Dolar AS Naik

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak naik pada perdagangan siang ini (Kamis, 20/7/2017), di saat kinerja mata uang yen terdepresiasi setelah Bank of Japan menyatakan akan mempertahankan stimulus moneter yang berlaku saat ini.
Mata uang Jepang. /Reuters`
Mata uang Jepang. /Reuters`

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak naik pada perdagangan siang ini, Kamis (20/7/2017), di saat kinerja mata uang yen terdepresiasi setelah Bank of Japan menyatakan akan mempertahankan stimulus moneter yang berlaku saat ini.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama naik 0,09% atau 0,084 poin ke 94,863 pada pukul 13.24 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,03% atau 0,026 poin di level 94,753, setelah pada perdagangan Rabu (19/7) berakhir menguat 0,18% di posisi 94,779.

Sementara itu, nilai tukar yen melemah 0,10% atau 0,11 poin ke posisi 112,08 per dolar AS pada pukul 13.35 WIB, setelah kemarin berakhir terapresiasi 0,09% di posisi 111,97.

Bank of Japan (BOJ) terus mempertahankan program stimulus moneternya serta menekan proyeksi waktu untuk mencapai target inflasi 2%.

Seperti yang telah diprediksi oleh seluruh 43 ekonom dalam survei Bloomberg, bank sentral Jepang tersebut berkomitmen mempertahankan program pengendalian kurva imbal hasil dan pembelian aset.

BOJ memperkirakan bisa mencapai target inflasinya sebesar 2% sekitar tahun fiskal yang dimulai bulan April 2019, satu tahun lebih lama daripada proyeksi sebelumnya. BOJ juga mengurangi perkiraan harga untuk tahun fiskal berjalan dan berikutnya.

Perubahan tersebut menggarisbawahi lambannya progres BOJ menuju target harga pada saat bank sentral utama lainnya beralih ke arah normalisasi kebijakan moneter mereka setelah bertahun-tahun melancarkan stimulus.

Di sisi lain, European Central Bank (ECB) akan mengakhiri pertemuan kebijakannya malam ini waktu setempat.

ECB diperkirakan akan memberi petunjuk mengenai kesiapannya untuk meningkatkan ukuran maupun durasi program pembelian aset sebelum pada musim gugur mengumumkan bagaimana dan kapan akan mulai mengurangi pembelian obligasinya.

Nilai tukar euro hari ini terpantau naik 0,03% terhadap dolar AS ke level 1,1519, setelah kemarin ditutup melemah 0,34% di posisi 1,515. Euro telah menyentuh level tertingginya dalam 14 bulan pekan ini, didorong oleh komentar bernada hawkish dari Gubernur ECB Mario Draghi.

“Euro telah melonjak didukung oleh harapan bahwa ECB akan memulai proses berakhirnya kebijakan moneter yang longgar,” kata Naeem Aslam, chief market analyst di ThinkMarkets UK, seperti dikutip dari Reuters.

 

Posisi indeks dolar AS                                       

20/7/2017

(Pk. 13.24 WIB)

94,863

(+0,09%)

19/7/2017

94,779

(+0,18%)

18/7/2017

94,604

(-0,55%)

17/7/2017

95,128

(-0,03%)

14/7/2017

95,153

(-0,60%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper