Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data PDB China Dorong Indeks MSCI Gapai Rekor Baru

Pergerakan bursa saham Asia naik menuju level tertinggi barunya sepanjang masa, seiring dengan kuatnya momentum ekonomi di China yang mendorong optimisme untuk pertumbuhan global.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Asia naik menuju level tertinggi barunya sepanjang masa, seiring dengan kuatnya momentum ekonomi di China yang mendorong optimisme untuk pertumbuhan global.

Indeks MSCI Asia Pacific Index naik 0,2% pada pukul 11.45 siang waktu Singapura (pukul 10.45 pagi WIB), memperpanjang penguatan yang dibukukannya pekan lalu sebesar 3,1%.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4% dan indeks Hang Seng Hong menanjak 0,6%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,1%, sementara indeks Shanghai Composite turun 0,1%.

Dilansir Bloomberg (Senin, 17/7/2017), indeks MSCI All Country World menguat untuk hari ketujuh setelah data menunjukkan bahwa ekonomi China mempertahankan momentumnya pada kuartal terakhir.

Hal ini meningkatkan daya tarik saham setelah data harga konsumen AS yang lesu memperkuat perlunya pengetatan kebijakan secara bertahap dari bank sentral AS The Federal Reserve.

Di sisi lain, indeks Shanghai Composite mengikis pelemahan yang dialami sebelumnya akibat kekhawatiran bahwa kebijakan untuk mengurangi leverage di negara dengan ekonomi terbesar di Asia tersebut akan membatasi laporan laba perusahaan.

Kecemasan seputar implikasi pertemuan tertutup di China selama akhir pekan melemahkan saham berkapitalisasi kecil. Presiden China China Xi Jinping mengatakan bahwa bank sentral negara itu akan memainkan peran lebih kuat terhadap risiko, menyerukan lebih banyak upaya untuk menjaga sistem keuangan, serta memodernisasi kerangka peraturannya.

Produk domestik bruto (PDB) China naik 6,9% pada kuartal kedua tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Angka tersebut lebih baik dari prediksi rata-rata para ekonom dalam survey Bloomberg untuk kenaikan sebesar 6,8% serta sejalan dengan laju ekspansi pada kuartal pertama.

Di sisi lain, produksi industri naik 7,6% pada Juni dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka ini jauh lebih besar dari prediksi kenaikan sebesar 6,5%.

Ekspansi tersebut menyoroti ketahanan ekonomi China serta aktivitas perekonomian yang tetap kuat meski para pembuat kebijakan telah berusaha untuk membatasi pinjaman berlebihan dan spekulatif.

“Semua angka menunjukkan bahwa ekonomi terlihat stabil di China,” ujar Liu Li-Gang, chief China economist di Citigroup Inc., seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper