Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat ke level tertinggi sejak 3 Juli pada perdagangan Kamis (13/7/2017) di tengah perkiraan bahwa pertumbuhan permintaan global akan meningkat tahun ini.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus menguat 1,3% atau 0,59 poin ke level US$46,08 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman September menguat 0,68 poin ke level US$ 48,42 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Seperti dilansir Bloomberg, Badan Energi Internasional menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global tahun 2017 sekitar 100.000 barel per hari menjadi 1,4 juta barel, tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Namun, badan tersebut tersebut mengatakan perlu menunggu lebih lama untuk mengkonfirmasi apakah proses penyeimbangan pasokan dan permintaan dapat seperti perkiraan pada kuartal kedua.
"Permintaan mulai meningkat di akhir tahun ini dan banyak hal terlihat sedikit lebih bai. PAsar mulai menyadari hal tersebut," kata Michael Loewen, analis komoditas Scotiabank, seperti dikutip Bloomberg.
Minyak telah diperdagangkan di bawah level US$50 per barel sejak Mei di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan pasokan global akan mengimbangi pembatasan produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya termasuk Rusia.
Penilaian pertama OPEC terhadap pasar dunia pada 2018 menunjukkan organisasi tersebut masih memompa terlalu banyak minyak, bahkan saat produsen mengurangi produksinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
