Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor China Kuat, Indeks Shanghai Composite & CSI 300 Rebound

Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China sukses mencatatkan rebound pada akhir perdagangan hari ini (Kamis, 13/7/2017), ditopang oleh data perdagangan yang solid serta pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang mengisyaratkan pendekatan lebih seksama dalam hal penaikan suku bunga.
Bursa China SHCI/Reuters
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China sukses mencatatkan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (13/7/2017), ditopang oleh data perdagangan yang solid serta pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang mengisyaratkan pendekatan lebih seksama dalam hal penaikan suku bunga.

Indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menguat 0,77% atau 28,10 poin ke 3.686,92, setelah dibuka turun tipis 0,07% di posisi 3.656,35.

Indeks CSI 300 menyentuh level tertinggi baru dalam 18 bulan setelah tergelincir 0,33% pada perdagangan Rabu (12/7).

Adapun, indeks Shanghai Composite ditutup rebound 0,64% atau 20,62 poin ke level 3.218,16, mengakhiri pelemahan selama tiga hari berturut-turut sebelumnya.

Sentimen pasar terdorong oleh kinerja perdagangan China pada bulan Juni yang lebih baik dari perkiraan. Hal ini menunjukkan ekonomi negara panda ini yang bertahan dengan baik berkat kokohnya permintaan global.

Dalam dolar AS, ekspor China naik 11,3% pada Juni 2017. Angka itu lebih besar dari prediksi dalam survei Bloomberg untuk kenaikan sebesar 8,9%. Adapun impor Juni naik 17,2%.

Permintaan untuk produk-produk China telah terbukti tangguh tahun ini seiring tetap solidnya permintaan global. Ketegangan dengan AS, mitra dagang terbesar China, juga nampaknya mereda.

“Angka yang terlihat optimistis hari ini menunjukkan permintaan asing yang masih kuat untuk barang-barang China, serta permintaan domestik yang cukup tangguh. Ke depannya, ekspor dapat terus berkinerja baik mengingat prospek yang relatif positif untuk mitra dagang utama China,” kata Julian Evans-Pritchard, ekonom China di Capital Economics, seperti dikutip dari Reuters.

Minat investor terhadap aset berisiko juga membaik setelah Wall Street mencapai rekornya di saat investor memperkirakan bahwa pengetatan kebijakan di Amerika Serikat sebaiknya dilakukan secara bertahap.

Sementara itu, para investor China terus mengalirkan uang mereka ke dalam saham bluechip, sehingga membantu mengangkat sektor seperti perbankan, bahan baku, dan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper