Bisnis.com, CHICAGO -- Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB).
Xinhua melaporkan, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 10,1 dolar AS atau 0,80 persen menjadi menetap di 1.280,20 dolar AS per ounce, yang merupakan level tertinggi dalam enam minggu.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (2/6/2017), penggajian (payrolls) nonpertanian meningkat 138.000 pada Mei, lebih rendah dari dua bulan sebelumnya, dan gagal memenuhi harapan.
Analis mengatakan hal itu menimbulkan keraguan pada laju kenaikan suku bunga AS untuk sisa tahun ini. Akibatnya, indeks dolar AS turun 0,48 persen menjadi 96,675 pada pukul 18.07 GMT.
Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Saat dolar AS turun, emas berjangka akan naik.
Baru satu hari yang lalu, dilaporkan bahwa perusahaan swasta AS menambahkan lebih banyak pekerjaan daripada yang diperkirakan pada Mei, sebuah perkembangan yang mendorong dolar menguat dan harga emas berjangka lebih rendah.
Baca Juga
Namun, kenaikan emas dibatasi oleh pasar ekuitas, karena Dow Jones Industrial Average AS naik 71,51 poin atau 0,34 persen pada pukul 18.24 GMT.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 24,4 sen atau 1,41 persen, menjadi ditutup pada 17,525 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 24,4 dolar AS atau 2,63 persen, menjadi menetap di 953,4 dolar AS per ounce.