Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET 22 FEBRUARI: Tertekan Oleh Peningkatan Suplai China

Harga karet untuk pengiriman Juli 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melemah 0,86% atau 2,50 poin ke level 289,50 yen per kilogram (kg)
Perkebunan karet./Bisnis
Perkebunan karet./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (22/2/2017).

Harga karet untuk pengiriman Juli 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melemah 0,86% atau 2,50 poin ke level 289,50 yen per kilogram (kg)

Sebelumnya, harga karet kontrak Juli dibuka turun 0,34% atau 1 poin di posisi 291.

Pada perdagangan Selasa (21/2), karet ditutup melemah 1,02% di level 292, level terendah untuk masa aktif kontrak berjalan sejak 23 Januari, meski sempat rebound hingga level 300.

“Meningkatnya suplai di China memberikan sentimen negatif bagi harga karet,,” ujar Kazuhiko Saito, chief analyst,Fujitomi, seperti dikutip Bloomberg.

Jumlah persediaan karet alami di Qingdao dilaporkan naik 28% menjadi 116.200 ton pada 17 Februari, tertinggi sejak Juli 2016.

Turut menekan karet, nilai tukar yen hari ini terpantau menguat 0,31% atau 0,35 poin ke level 113,33 yen dolar AS.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Juli 2017 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

22/2/2017

289,50

-0,86%

21/2/2017

292,00

-1,02%

20/2/2017

295,00

-0,41%

17/2/2017

296,20

-6,33%

16/2/2017

316,20

-1,09%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper