Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPIAH 22 FEBRUARI: Berpeluang Terkoreksi Kembali, Pasar Nantikan Hasil Rapat The Fed

Laju pergerakan Rupiah pada perdagangan hari ini berpotensi kembali tertekan karena pelaku pasar masih menunggu keputusan bank sentral AS (The Fed) terkait kenaikan suku bunga acuan.
Petugas menata tumpukan uang rupiah./JIBI-Rachman
Petugas menata tumpukan uang rupiah./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Laju pergerakan Rupiah pada perdagangan hari ini, Rabu (22/02/2017), berpotensi kembali tertekan karena pelaku pasar masih menunggu keputusan bank sentral AS (The Fed) terkait kenaikan suku bunga acuan.

Analis Senior PT Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengungkapkan aksi tunggu dari pelaku pasar terhadap sinyal waktu untuk kenaikan suku bunga acuan The Fed kembali membuat laju dolar AS mengalami kenaikan.

Dia mengungkapkan pada hari Rabu (21/2/2017) waktu AS, rencananya akan dirilis FOMC meeting dimana pasar telah menantikan sinyal dari The Fed akan potensi kenaikan tersebut.

Menurutnya, meski belum terlalu jelas bagaimana hasil dari FOMC meeting tersebut tetapi tampaknya pasar telah merespon dan mengantisipasi dengan kembali memburu kembali dolar AS.

Di sisi lain, laju mata uang Euro yang melemah setelah sentimen dari kekhawatiran penyelenggaraan pemilu Presiden Perancis dan Brexit berakibat pada laju dolar AS yang kembali naik dan berimbas pada sejumlah mata uang lainnya, termasuk Rupiah yang melanjutkan pelemahannya. Dia menilai kembali naiknya laju dolar AS jelang rilis FOMC meeting dapat membuka peluang penguatan lanjutan.

“Dengan demikian, tentu laju Rupiah dapat kembali tertekan. Ditambah lagi, dari dalam negeri belum ada sentimen positif yang dapat menahan dan mengimbangi penguatan laju dolar AS tersebut sehingga dapat diperkirakan laju Rupiah berpotensi kembali tertekan,” tulisnya dalam risetnya, Rabu (22/2/2017).

Kendati demikian, dia menyarankan agar pelaku pasar tetap perlu mencermati imbas dari pergerakan sejumlah mata uang Asia lainnya terhadap laju dolar AS dan data-data ekonomi lainnya serta antisipasi terhadap perubahan arah Rupiah. “Diperkirakan Rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support 13.390 dan resisten 13.348.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper