Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Raup Laba Bersih, Saham BUMI Melambung di Atas 7 Kali Lipat Dalam Setahun

Optimisme kinerja usaha PT Bumi Resources Tbk ikut mendorong penguatan harga saham berkode BUMI.
PT Bumi Resources Tbk/Istimewa
PT Bumi Resources Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA –  Optimisme kinerja usaha PT Bumi Resources Tbk (http://bumiresources.com) ikut mendorong penguatan harga saham emiten berkode BUMI.

Berdasarkan pantauan Bisnis, harga saham BUMI dibuka naik 0,92% atau 4 poin ke level Rp438 pada perdagangan Jumat (10/2/2017). Namun pada akhir sesi I hari ini, pukul 11.30 WIB, saham BUMI ditransaksikan stagnan di level Rp434 atau sama dengan harga pada penutupan kemarin, Kamis (9/2/2017).

Meskipun saat ini ditransaksikan stagnan, jika dilihat pergerakan sejak awal tahun ini (year to date) saham BUMI telah melonjak 550,75% atau lebih dari lima kali lipat. Bahkan, jika dilihat pergerakan selama satu tahun terakhir, saham perusahaan tambang miliki Grup Bakrie ini melesat sekitar 768% atau melonjak di atas tujuh kali lipat.

Saham BUMI sebelumnya termasuk saham yang anteng berada di level Rp50 sejak 29 Oktober 2015, dan baru beranjak meninggalkan level ‘gocap’ pada 10 Juni 2016 dengan naik 34% ke level Rp67 per saham. Karena terjadi peningkatan harga dan aktivitas, Bursa Efek Indonesia sempat memasukan saham BUMI ke dalam transaksi di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

Adapun pada Rabu (25/1/2017), BEI memasukkan saham BUMI bersama dua saham lainnya yakni PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT PP Properti Tbk. (PPRO) ke dalam daftar indeks paling bergengsi, LQ-45. Indeks ini berisikan 45 saham paling likuid di lantai bursa. Daftar saham ini berlaku sejak Februari hingga Juli 2017.

Bangunnya saham BUMI ini terjadi seiring beban utang yang mulai berkurang setelah perseroan melakukan restrukturisasi utang. Seperti diketahui, manajemen BUMI pada 9 November 2016 merilis pernyataan resmi setelah mencapai perdamaian dengan kreditur terkait restrukturisasi utang sebesar Rp135,78 triliun. Direktur & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava saat itu menuturkan restrukturisasi utang akan menekan biaya bunga dan pinjaman perseroan. Selain restrukturisasi utang, BUMI pun optimistis kinerja perseroan bakal melejit seiring dengan membaiknya harga batu bara.

Proyeksi Raup Laba Bersih, Saham BUMI Melambung di Atas 7 Kali Lipat Dalam Setahun

PROYEKSI KINERJA

Dalam beberapa hari terakhir, Bumi Resources juga merilis prediksi kinerja usaha perseroan pada 2016 dan 2017. Berdasarkan catatan Bisnis, BUMI memperkirakan dapat meraih laba bersih US$101,6 juta pada 2016, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang masih mencatatkan rugi bersih US$2 miliar. Dileep mengungkapkan saat ini perseroan tengah melakukan proses audit atas laporan keuangan 2016 dan berharap bisa menerbitkan laporan pada bulan depan.

Berdasarkan Bloomberg, jika BUMI berhasil mencetak laba bersih pada 2016, maka itu akan menjadi laba tahunan pertamanya dalam lima tahun terakhir.

Dalam keterengan resmi yang dirilis perseroan kemarin, emiten berkode saham BUMI ini mencetak kenaikan penjualan batu bara gabungan sebesar 10,6% menjadi 87,7 juta ton dibandingkan dengan realisasi pada 2015 sebesar 79,3 juta ton.

Sepanjang tahun lalu, realisasi harga rata-rata batu bara mencapai US$42,1 per ton, atau turun 6% dari US$44,8 per ton pada tahun sebelumnya karena kondisi pasar dan eksekusi beberapa kontrak yang telah dibuat sebelumnya. Namun, harga jual rata-rata menunjukkan tren yang meningkat pada kuartal IV/2016 menjadi US$47,7 per ton dibandingkan dengan harga pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$40,5 per ton.

Perseroan juga mampu menekan biaya kas produksi yang ditopang oleh sejumlah strategi, misalnya efisiensi dalam pengadaan bahan bakar dan cadangan, biaya operasional penambangan yang lebih rendah, dan tingkat produksi yang lebih tinggi di tambang Arutmin.

Sementara itu pada 2017, BUMI menargetkan produksi sebesar 93 juta ton hingga 94 juta ton dan berharap penjualan bisa bertumbuh 5% hingga 7% dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk pendapatan bersih juga perseroan memprediksi akan cerah seiring optimisme harga batu bara pada tahun ini.

Selain terkait optimisme terhadap kinerja usaha, pemegang saham BUMI juga telah menyetujui rencana perseroan untuk melakukan penawaran umum dengan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. Kesepakatan itu didapat dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 7 Februari 2017.

Seperti diketahui, perseroan akan menerbitkan saham baru sekitar 37,88 miliar saham dalam rights issue. Selain itu, perseroan akan melaksanakan obligasi wajib konversi (OWK). Harga pelaksanaan rights issue ditetapkan Rp 926,16 per saham. Total perolehan dana dari rights issue dan OWK sekitar Rp35 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper