Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan nilai tukar rupiah berakhir melemah 0,11% atau 14 poin ke level Rp13.347 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (18/1/2017).
Paginya, rupiah dibuka menguat tipis 0,07% atau 9 poin ke Rp13.324 per dolar AS
Rupiah menguat setelah indeks dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa merosot ke level 100.
Pasar saat ini tengan menunggu inflasi AS yang akan dirilis Rabu malam WIB.
Pernyataan presiden terpilih Donald Trump dan pidato PM Inggris juga menjadi sentimen pasar uang.
Kemarin, rupiah ditutup menguat 29 poin atau 0,22% ke posisi Rp13.333 per dolar AS, setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.299 – Rp13.383 per dolar AS.
Penguatan rupiah ini terjadi di tengah melemahnya dolar AS seiring turunnya imbal hasil obligasi dengan para investor yang mencari aset aman di tengah kekhawatiran rencana Inggris untuk hard Brexit.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,11% atau 14 poin ke level Rp13.347 per dolar AS.
Rupiah Berbalik melemah 4 poin atau 0,03% ke Rp13.337 per dolar AS di saat indeks dolar AS menguat 0,27% ke level 100,6
Indeks Dolar AS Naik 0,17% ke 100,5
Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,03% atau 4 poin ke Rp13.329 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (18/1/2017).
Pergerakan nilai tukar rupiah menguat tipis 0,05% atau 7 poin ke Rp13.326 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Rabu (18/1/2017).
Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,06% atau 8 poin ke Rp13.325 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (18/1/2017).
Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 0,07% atau 9 poin ke Rp13.324 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (18/1/2017).
Mata uang dolar AS melemah pada akhir perdagangan hari Selasa (17/1/2017) setelah pound sterling menguat setelah pidato Perdana Menteri Inggris Theresa May mengenai kejelasan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, ditutup melemah 0,84% atau 0,85 poin di posisi 100,33.
Tekanan terhadap dolar AS ini juga ditambah dengan pernyataan Presiden terpilih AS Donald Trump yang mengatakan bahwa dolar AS menjadi terlalu kuat terhadap mata uang lainnya, terutama yuan China.
Sementara itu, pound sterling naik sekitar 3% terhadap dolar AS dan menyentuh level tertinggi dalam hampir dua pekan terakhir, dipicu oleh janji PM May untuk mengadakan pemilihan parlemen mengenai kesepakatan apapun yang terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
"Perhatian utama adalah pidato May," kata Vassili Serebriakov, analis valuta asing Credit Agricole, seperti dikutip Reuters.
