Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RELIANCE SECURITIES: Kembali Tertekan, Pasar Tunggu Rilis Penjualan Mobil

PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (10/1/2017) akan kembali tertekan.
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). /Bisnis Abdullah Azzam
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). /Bisnis Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (10/1/2017) akan kembali tertekan.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal, IHSG sedikit terkonsolidasi pada perdagangan kemarin dengan berada tepat di level 61,8% fibonacci di kisaran level 5.350 dengan membentuk pola bearish engulfing.

Adapun, indikator stochastic menunjukan pergerakan yang telah mulai jenuh beli dengan pola dead-cross.

Sementara, momentum bearish RSI terlihat cukup jelas dengan pola reversal momentum pada poin oscilaltor 63.

"Sehingga diperkirakan IHSG akan kembali tertekan dengan range pergerakan 5.250-5.350," katanya dalam riset

Dia menilai, saham-saham yang masih dapat menjadi perhatian diantaranya AALI, BWPT, LSIP, ISAT, dan TINS.

Sebagai informasi, kemarin IHSG ditutup terkoreksi -30,66 poin diakhir pekan sebesar -0,57% di level 5.316,36 dengan volume yang moderate.

Indeks sektor keuangan menjadi penekan indeks dengan melemah 1,05% sedangkan indeks sektor pertanian terlihat mampu menyeimbangkan dengan menguat 1,7% pada perdagangan hari ini.

Data dalam negeri yang rilis kemarin cukup baik diantaranya pertumbuhan cadangan devisa yang naik diatas ekspektasi US$116,4 miliar dari US$112 miliar diperiode sebelumnya.

"Untuk selanjutnya Investor pun menanti data penjualan mobil dan penjualan eceran."

Sejumlah sentimen global juga turut memengaruhi. Data ketenagakerjaan AS memicu optimisme bahwa pertumbuhan di ekonomi terbesar dunia diatur untuk mempercepat.

Sementara, minyak jatuh untuk pertama kalinya dalam empat sesi dan emas naik.

"Sentimen selanjutnya akan diwarnai data Indeks harga produksi dan inflasi di Tiongkok, Indeks kepercayaan konsumen di Jepang dan dari dalam negeri akan rilis data penjualan eceran dengan ekspektasi turun 6,9% dari 7,6% diperiode sebelumnya," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper