Bisnis.com, JAKARTA--Sektor konstruksi dan properti pada tahun diprediksi akan tumbuh lebih baik, seiring dengan tingginya dukungan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.
PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan laba bersih enam sektor konstruksi pada tahun depan akan mencapai Rp5,86 triliun atau tumbuh 30,51% dari proyeksi akhir 2016, senilai Rp4,49 triliun.
Deputy Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja menuturkan pemerintah sedang gencar dalam pembangunan infrastruktur dengan membuat jalan tol. Sementara itu, sektor properti juga dinilai akan tumbuh lebih baik pada tahun ini, sebab adanya pelonggaran loan to value (LTV), katanya, pada 2016 properti cenderung wait and see dan 2017 bakal lebih baik.
Mandiri Sekuritas pun merekomendasikan buy untuk lima emiten konstruksi yakni PT Pembangunan Perumahan Tbk. (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) PT Waskita Karya Tbk. (WSKT), PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) dan PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP), serta rekomendasi netral untuk PT Adhi Karya Tbk. (ADHI).
"Tahun depan, pertumbuhan konstruksi akan banyak didukung dengan belanja pemerintah," ungkapnya di Jakara, Kamis (22/12/2016).
Adapun Wijaya Karya baru-baru ini telah merampungkan penerbitan saham baru (rights issue) dengan perolehan dana senilai RP6,1 triliun. Emiten bersandi saham WIKA melakukan penambahan modal dengan rights issue untuk mendanai proyek infrastruktur.
Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo penambahan modal itu diyakini akan semakin meningkatkan kemampuan finansial perseroan untuk melaksanakan berbagai proyek pengembangan infrastruktur Tanah Air. WIKA pun mengklaim telah mengantongi kontrak baru senilai Rp53,6 triliun sampai menjelang akhir 2016.
Proyek yang kini ditangani WIKA antara lain kereta cepat Jakarta-Bandung, kereta ringan Jakarta, jalan tol Gempol-Porong, tol Bogor Outer Ring Road dan Bendungan Cipanas I.