Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 8 DESEMBER: Ditopang Ekspektasi ECB dan Reli Global, IHSG Menguat di Akhir Sesi I

Di akhir sesi I, IHSG menguat 0,22% atau 11,66 poin ke level 5.277,03, setelah dibuka naik tipis 0,05% atau 2,87 poin di level 5.268,24.
Refleksi pengunjung melihat pergerakan IHSG./JIBI-Dwi Prasetya
Refleksi pengunjung melihat pergerakan IHSG./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (8/12/2016), meski sempat berfluktuasi tipis.

Di akhir sesi I, IHSG menguat 0,22% atau 11,66 poin ke level 5.277,03, setelah dibuka naik tipis 0,05% atau 2,87 poin di level 5.268,24.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG telah bergerak pada kisaran 5.263,44 - 5.283,12.

Sebanyak 135 saham menguat, 126 saham melemah, dan 278 saham stagnan dari 539 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor infrastruktur yang menguat 0,98% dan sektor properti yang naik 0,92%.

Adapun, dua sektor lainnya bergerak negatif dipimpin oleh sektor pertanian yang melorot 1,17%.

Sejalan dengan penguatan IHSG, pergerakan indeks saham lainnya di Asia Tenggara juga menguat. Indeks FTSE Malaysia KLCI naik 0,32%, indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,43%, indeks SE Thailand menguat 0,42%, sedangkan indeks PSEi Filipina menanjak 0,64%.

Waterfront Securities Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak mixed di kisaran 5.212-5.295 pada perdagangan hari ini.

“IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi mengalami mixed,” kata Octavianus  Marbun, Analis PT Waterfront  Securities Indonesia dalam risetnya.

Dikemukakan, indeks di bursa Wall Street ditutup menguat. Dow Jones dan S&P500 mencapai rekor tertinggi lagi. Penguatan masih dipicu oleh optimisme akan pemerintahan Trump yang dimulai 20 Januari 2017.

Trump diyakini akan menerapkan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi AS, seperti peningkatan belanja infrastruktur, penurunan pajak dan deregulasi perbankan.

“Sentimen positif juga berasal dari ekspektasi bahwa ECB pada pertemuan hari ini akan memutuskan untuk memperpanjang program pembelian obligasi, dari yang seharusnya akan berakhir pada Maret 2017,” kata Octavianus.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,33% atau 44 poin ke Rp13.289 per dolar AS pada pukul 12.02 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper