Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup menguat karena investor menilai dampak dari debat presiden AS pertama antara Hillary Clinton dan Donald Trump.
Indeks Topix ditutup menguat 1% atau 13,38 poin ke level 1.349,22, sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average ditutup naik 0,84% atau 139,37 poin ke level 16.683,93.
Sementara itu, nilai tukar yen Jepang terpantau melemah 0,52% atau 0,52 poin ke 100.85 per dolar pada pukul 13.38 WIB setelah dibuka stagnan di posisi 100,33.
Sektor peralatan elektronik dan otomotif menguat menyusul pelemahan yen, sedangkan perbankan dan broker menjadi sektor yang melemah menyusul melemahnya saham Deutsche Bank AG.
"Pasar sangat cemas sebelum perdebatan," kata Andrew Sullivan, direktur perdagangan di Haitong International Securities Group Ltd seperti dikutip Bloomberg.
"Hari ini, tidak ada kemenangan telak [dalam debat], tapi mungkin Hillary lebih unggul, dan pasar merespon positif. Masih ada dua jadwal debat selanjutnya," lanuutnya.
Clinton dan Trump berdebat sengit mengenai perdagangan dan ekonomi AS. Pada kebanyakan isu-isu kebijakan mereka kembali pada sikap kampanye standar mereka, tidak menawarkan proposal baru untuk bagaimana mereka akan menghadapi tantangan terhadap negara.
Jajak pendapat CNN/ORC menunjukkan 62% berpikir Clinton menang, dibandingkan dengan 27% untuk Trump.
"Siapa yang menang debat merupakan indikator penting, tapi akhirnya ini tergantung pada siapa yang menang pemilu," kata Ken Peng, analis investasi Asia di Citi Private Bank kepada Bloomberg.
Sektor perbankan Topix tenggelam 1,3%, sedangkan sektor broker melemah 0,3%. Aksi jual terbaru muncul menyusul kekhawatiran terhadap sikap BOJ pada tingkat suku bunga negatif yang telah meenekan sektor perbankan.
Sementara itu, sektro minyak menguat 3,2%, kenaikan terbesar di Topix, setelah harga minyak mentah menguat 3,3% pada Senin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
