Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Harga Bensin Melonjak, Minyak Mentah Ikut Terkerek

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober naik 33 sen atau 0,8% ke posisi US$43,91 per barel di New York Mercantile Exchange, sedangkan minyak Brent untuk pengiriman November menguat 74 sen atau 1,6% ke US$46,59 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Harga minyak naik/Ilustrasi
Harga minyak naik/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat, dipimpin oleh lonjakan terbesar harga bensin sejak Mei, setelah restart pipa yang membawa bahan bakar ke Pelabuhan New York tertunda.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober naik 33 sen atau 0,8% ke posisi US$43,91 per barel di New York Mercantile Exchange, sedangkan minyak Brent untuk pengiriman November menguat 74 sen atau 1,6% ke US$46,59 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Sementara itu, harga bensin untuk pengiriman Oktober melonjak 6,87 sen atau 5,1% ke US$1,4302 per galon, penutupan tertinggi sejak 30 Agustus, sedangkan harga diesel kontrak Oktober naik 3,45 sen ke US$1,4162 per galon.

Haga bensin melonjak setelah rencana restart jalur pipa ! milik Colonial Pipeline yang dapat mengangkut bensin lebih dari 1 juta barel per hari dari Pantai Teluk AS ke wilayah AS bagian timur tertunda hingga pekan depan.

"Ada rebound harga yang dipengaruhi oleh bensin," kata Tim Evans, analis energi Citi Futures Perspective, seperti dikutip Bloomberg.

"Sangat penting untuk diingat bahwa selama persediaan menjadi semakin ketat di Pelabuhan New York, pasokan akan meningkat di Pantai Teluk," lanjutnya.

Minyak mentah telah berfluktuasi sejak reli pada bulan Agustus di tengah spekulasi bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia akan menyepakati langkah-langkah untuk menstabilkan pasar pada pertemuan di Aljir akhir bulan ini.

Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan bahwa kelebihan pasokan global diperkirakan akan berlangsung hingga 2017, lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, karena pertumbuhan permintaan melambat.

Pertumbuhan konsumsi minyak dunia merosot ke level terendah dalam dua tahun terakhir pada kuartal ketiga karena turunnya permintaan dari China dan India. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper