Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Schroders: Investor Indonesia Harapkan Imbal Hasil Rerata 12%

Investor Indonesia rata-rata mengharapkan tingkat imbal hasil investasi sebesar 12% atau lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 9,1% dan Asia 9,7%. n
/Ilustrasi-JIBI-Abdullah Azzam
/Ilustrasi-JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Investor Indonesia rata-rata mengharapkan tingkat imbal hasil investasi sebesar 12% atau lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 9,1% dan Asia 9,7%.

Berdasarkan Studi Investor Global Schroders 2016, harapan return investasi tersebut merupakan yang tertinggi kedua di antara 28 negara yang diteliti oleh perusahaan manajer investasi global ini. Indonesia berada di bawah Rusia dengan rerata harapan tingkat imbal hasil sebesar 12,7% dan di atas India 11,9%.

Direktur Utama Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi menuturkan harapan imbal hasil investor Indonesia lebih tinggi dari rerata global dan Asia. Secara lebih rinci, 27% dari investor Indonesia mengharapkan tingkat return kurang dari 10%, 38% mengharapkan return 10%-14%, dan 35% mengharapkan return minimal 15%.

"Ekspektasinya tinggi sekali, instrumen perbankan seperti tabungan atau deposito tidak akan bisa memenuhi harapan itu. Inflasi sekarang sekitar 4%, deposito sekitar 6%-7,5%," tuturnya, Kamis (18/8/2016).

Michael mengakui instrumen surat utang bisa menghasilkan return double digit pada tahun ini. Tetapi kondisi tersebut tidak terjadi secara konstan. Demikian pula instrumen investasi berupa saham yang cenderung bergerak volatil.

Berdasarkan survei tersebut, investor Indonesia cenderung berinvestasi dalam periode yang pendek. Secara global, durasi investasi 20.000 investor di 28 negara rata-rata 3,2 tahun, sedangkan durasi investor Asia rata-rata 2,9 tahun. Namun, durasi investasi masyarakat Indonesia hanya 2,3 tahun.

"Orang Indonesia mau return tinggi, tetapi waktu investasinya pendek. Ekspektasi itu tidak realistis, apalagi inflasi sekarang single digit," kata Michael.

Schroders mendorong investor Indonesia untuk investasi jangka panjang. Dengan menerapkan strategi investasi minimal lima tahun, lanjutnya, investor berpotensi mengantongi tingkat pengembalian yang optimal dalam batasan yang realistis.

Michael menambahkan strategi investasi jangka panjang cocok dengan tujuan investasi yang ingin dicapai para investor di Tanah Air, yakni menambah uang pensiun, mengembangkan portofolio, menambah pendapatan, hingga untuk membiayai pendidikan anak atau cucu.

Di sisi lain, dalam mengambil keputusan investasi faktor reputasi dan rekam jejak manajer investasi menjadi salah satu tolak ukur investor Indonesia. Selain itu, faktor jaminan pengembalian pokok dana, rekam jejak MI, dan tingkat imbal hasil di atas inflasi menjadi pertimbangan yang dominan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper