Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sepekan: Investor Asing Borong Saham, Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi Penopang

Investor asing semakin menyerbu pasar modal Indonesia setelah pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2015 mencapai 5,04% pada kuartal IV/2015, lebih tinggi dari proyeksi konsensus 4,4%-4,92%.
Ilustrasi/Antara-Puspa Perwitasari
Ilustrasi/Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA—Investor asing semakin menyerbu pasar modal Indonesia setelah pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2015 mencapai 5,04% pada kuartal IV/2015, lebih tinggi dari proyeksi konsensus 4,4%-4,92%.

Investor asing masih mengambil posisi beli. Selama sepekan, investor asing mencatatkan aksi beli bersih senilai Rp1,1 triliun dengan total pembelian saham senilai Rp10,61 triliun.

Sejak awal tahun, investor asing telah membukukan net buy senilai Rp1,51 triliun dengan total transaksi Rp70 triliun year-to-date. Sebaliknya, investor domestik telah bertransaski di lantai bursa sebesar Rp83,5 triliun y-t-d.

Analis PT Asanusa Aset Management Akuntino Mandhany menilai sentimen pekan ini masih berasal dari produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) yang lebih tinggi dari ekspektasi konsensus. Sejumlah data penjualan ritel awal tahun juga telah diumumkan dan menunjukkan perbaikan.

Membaiknya penjualan emiten ritel pada awal 2016 dinilai terjadi lantaran pada tahun lalu telah terkoreksi dalam akibat pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Awal tahun ini, penjualan semen juga menunjukkan perbaikan yang mengindikasikan terjadinya perbaikan ekonomi nasional.

"Akhirnya, investor asing masih mengambil posisi beli. Tapi, sentimen global masih besar, kawasan regional juga turun, bursa China masih turun dan Jepang malah turun lebih dalam," katanya kepada Bisnis.com, Jumat (12/2/2016).

Kendati demikian, pasar surat berharga Amerika Serikat terjadi reli sepanjang pekan ini. Seharusnya, investor mulai masuk ke US Treasury. Namun, mata uang dolar AS justru terkoreksi.

Menurutnya, pasar global terjadi kondisi anomali dibandingkan dengan waktu normal. Keanehan terjadi saat yield US Treasury turun, justru dolar AS juga terkoreksi.

Dari dalam negeri, sambungnya, data-data pertumbuhan ekonomi dan laporan kinerja emiten mendorong investor asing untuk masuk ke pasar modal. Sejumlah manager investasi asing mulai melakukan pembobotan ulang terhadap saham-saham pilihannya.

Adapun, kurs rupiah selama sepekan menguat 0,98% atau 134 poin dari level Rp13.642 per dolar AS pada pekan sebelumnya. Akhir pekan, rupiah ditutup tedepresiasi 0,20% sebesar 27 poin ke level Rp13.490 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper