Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS Berpotensi ke Bawah US$1.000, Suku Bunga the Fed Penentunya

Spekulasi harga emas berpotensi kembali ke bawah US$1.000 kembali mencuat pasca data inflasi Amerika Serikat yang positif. Tetapi, ternyata Federal Reserve masih mempertimbangkan inflasi yang jauh di bawah target bisa menggagalkan rencana bank sentral Negeri Paman Sam itu untuk menaikkan suku bunga.
 Spekulasi harga emas berpotensi kembali ke bawah US$1.000/ilustrasi
Spekulasi harga emas berpotensi kembali ke bawah US$1.000/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Spekulasi harga emas berpotensi kembali ke bawah US$1.000 kembali mencuat pasca data inflasi Amerika Serikat yang positif.

Tetapi, ternyata Federal Reserve masih mempertimbangkan inflasi yang jauh di bawah target bisa menggagalkan rencana bank sentral Negeri Paman Sam itu untuk menaikkan suku bunga.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 08:38 WIB, harga emas Gold Spot naik 0,54% menjadi US$1.076 per troy ounce atau Rp476.173 per gram.

John Davies, Kepala Riset Komoditas Global BMI Research, mengatakan harga emas mungkin akan terus tertekan pada semester I/2016 dengan asumsi Federal Reserve (the Fed) sudah menaikkan suku bunga.

"Untuk saat ini, kami berpikir harga emas akan menguji level US$1.000 sebelum jatuh di bawah level tersebut," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Kamis (19/11/2015).

Pasca data tenaga kerja dan inflasi Amerika Serikat (AS)  untuk Oktober yang positif. Dalam Fed Minutes semalam, para pejabat the Fed cukup optimis kenaikan suku bunga bisa terjadi dengan melihat positifnya data tenaga kerja. Cuma ada satu indikator yang masih jadi pertimbangan yaitu inflasi.

Terakhir, inflasi AS tahunan hanya 0,2%, angka itu jauh dari target akhir tahun the Fed yaitu 2%. Beberapa pejabat menyebutkan posisi inflasi itu bisa jadi penunda kenaikan suku bunga the Fed akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper