Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi pada hari perdagangan pertama September. Indeks anjlok 2,15% atau turun 97,15 poin ke level 4.412,46.
IHSG mengawali hari ini, Selasa (1/9/2015), di zona merah, dibuka melemah 25,40 poin atau turun 0,56% ke level 4.484,20.
IHSG terkoreksi di hari perdagangan pertama September. Indeks anjlok 2,15% atau turun 97,15 poin ke level 4.412,46
IHSG masih tertekan di sesi II perdagangan, melemah 1,39% atau turun 62,89 poin ke level 4.446,72. Investor asing menarik modal dari Bursa Efek Indonesia sepanjang sesi I.
“Sesi I ditutup di 4.450,11, melemah 59,5 poin, net sell Rp239,62 miliar. Efek pergerakan global,” kata William Surya WIjaya, kepala riset Asjaya Indosurya Securities.
IHSG melemah 1,32% atau turun 59,5 poin ke level 4.450,11 pada jeda siang
IHSG melemah 60,747 poin atau 1,35% ke 4.448,86.
IHSG melemah di saat BUMN dan sejumlah emiten melakukan buyback saham, setelah bursa tertekan sejumlah sentimen negatif antara lain saat China mendevaluasi yuan.
Data inflasi yang dirilis BPS siang ini, juga tidak mengubah IHSG. Indeks masih tetap berada di zona merah.
"(Kenaikan karena emiten melakukan buyback) sudah terjadi mulai hari Jumat. Buyback bukan berita baru. Pasar menginginkan berita positif. (Namun) tak ada ekspektasi (yang menyebabkan pasar) sepi.(Sampai Pk.11:30 WIB, transaki) Rp1,7 triliun . Biasanya di atas Rp2 triliun," kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi saat dihubungi hari ini.
.
IHSG melemah 0,94% atau turun 42,58 poin ke level 4.467,03.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengawali September di zona merah, merosot bersama indeks bursa lain di Asia di tengah penurunan kinerja manufaktur China.
IHSG dibuka melemah 0,56% atau turun 25,40 poin ke level 4.484,20 pada Selasa (1/9/2015). Pada pukul 09.14 WIB, IHSG sudah tergelincir 1,25% atau melemah 56,50 poin ke level 4.453,10.
Hampir seluruh indeks acuan di bursa Asia bergerak negatif. Indeks TOPIX turun 1,67%, indek sHang Sneg melemah 0,95%, sedangkan indeks Straits Times turun 0,21%.
Ciaxin China Manufacturing PMI untuk periode Agustus berada di level 47,3. Indeks manufakutur China kini telah berada di bawah level 50, yang menandakan kontraksi, selama 6 bulan berturut-turut.
Stok barang jadi di China meningkat untuk pertama kalinya dalam 6 bulan meski pabrik-pabrik telah menurunkan produksi. Produksi yang merosot membuat industri manufaktur China terus mengurangi pembelian bahan baku,
Achmad Yaki Yamani, Analis SucorInvest memperkirakan IHSG hari ini akan berfluktuasi di kisaran 4.465—4.560 dibayangi oleh potensi aksi profit taking.
Sentimen negatif yang berpotensi menggerakan bursa hari ini, menurutnya, adalah rupiah yang semakin terdepresiasi, koreksi harga minyak mentah, dan ketidakpastian langkah The Fed.
“Kecemasan yang berlebihan akan demostrasi yang akan terjadi di Jakarta hari ini juga akan menjadi perhatian investor,” kata Yaki.
Dari 518 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 29 saham menguat, 94 saham melemah, dan 395 saham stagnan.
Saham big cap memimpin pelemahan, terutama PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun 8,8 poin, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 6,40 poin dan PT Astra International Tbk (ASII) yang melemah 4,25 poin.
Saham yan bertahan menguat adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang menguat 2,48% dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang naik 7,69%.
Sebanyak 7 indeks sektoral melemah dan 2 indeks sektoral menguat dari 9 indeks sektoral IHSG yang terdaftar di Bloomberg. Indeks sektor konsumer telah merosot 2,23% pada pukul 09.14 WIb.
Indeks Bisnis27 melemah 0,92% ke level 375,89 pada pembukaan dan telah jatuh 1,65% atau melemah ,6,27 poin ke level 373,11.
IHSG mengawali hari ini di zona merah, dibuka melemah 25,40 poin atau turun 0,56% ke level 4.484,20
Dua indeks di bursa Jepang pada perdagangan pagi ini Selasa (1/9/2015) anjlok.
Indeks Nikkei 225 pada pk. 07:48 WIB atau pk. 09:48 waktu Tokyo melemah 298,4 atau 1,58% ke 18.592,08.
Dari 225 saham, sebanyak 23 saham menguat, 199 melemah, 3 stagnan
Saham yang menekan indeks adalah Fast Retailing (-1,25%), TDK (-5,30%).
Indeks Tokyo Stock Exchange Tokyo Price Index Topix pada pukul 07:49 WIB atau pukul 09:49 waktu Tokyo, melemah 23,24 poin atau 1,51% ke 1.513,81.
Bursa Korea Selatan pada perdagangan pagi ini, Selasa (1/9/2015) melemah.
Indeks Korea Stock Exchange Kospi pada pukul 07:59 WIB atau pukul 09:59 waktu Korsel, melemah 12 poin ke 1.929,49.
“Laju IHSG mampu berada di zona hijau, seiring dengan kembalinya aksi beli di pasar saham. Pelaku pasar tampaknya masih memanfaatkan rendahnya harga saham sebelumnya untuk kembali di akumulasi, sehingga membuat IHSG dapat melanjutkan penguatannya sekaligus menutup akhir bulan Agustus di zona hijau. Bahkan dengan kembali maraknya aksi beli tersebut, membuat IHSG mampu kembali ke level psikologis sebelumnya di level 4.500-an. Di sisi lain, pelaku pasar merespons positif hasil dari pertemuan Jackson Hole di akhir pekan, memperlihatkan maraknya dukungan dari bank sentral lainnya terhadap kenaikan suku bunga The Fed. Sikap bank sentral lainnya yang mendukung adanya kepastian waktu kenaikan suku bunga The Fed memperlihatkan adanya keinginan untuk meniadakan ketidakpastian yang dapat menekan laju bursa saham global, termasuk IHSG. Meski demikian, laju kenaikan IHSG terjadi di tengah variatifnya laju bursa saham Asia lainnya. Penguatan pada saham konsumer, cukup mampu mengangkat IHSG melanjutkan laju positifnya. Transaksi asing kembali net buy. Dari net sell Rp140,49 miliar menjadi net buy Rp 313,08 miliar,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam risetnya.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin (31/8/2015) menguat 63,41 poin atau 1,43% ke 4.509,6.