Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GRUP SALIM: Laba China Minzhong Melorot 37,1%

Perusahaan milik taipan Anthoni Salim yang tercatat di Bursa Efek Singapura, China Minzhong Food Corporation Limited, mengalami penurunan laba bersih setelah pajak sebesar 37,1% hingga 30 Juni 2015.
China Minzhong Food/www.chinaminzhong.com.sg
China Minzhong Food/www.chinaminzhong.com.sg

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan milik taipan Anthoni Salim yang tercatat di Bursa Efek Singapura, China Minzhong Food Corporation Limited, mengalami penurunan laba bersih setelah pajak sebesar 37,1% hingga 30 Juni 2015.

Dave Tan, VP Investor Relations China Minzhong, mengatakan laba bersih setelah pajak yang dikantongi perusahaan afiliasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) itu mencapai RMB320,5 juta, lebih rendah dari periode 30 Juni 2014 yang mencapai RMB509,5 juta.

"Total penjualan dan laba neto untuk periode tiga bulan yang berakhir 30 Juni 2015 masing-masing sebesar RMB463,8 juta dan RMB83 juta," ungkapnya dalam keterangan resmi yang dipublikasikan di PT Bursa Efek Indonesia, Rabu (29/7/2015).

Hingga 30 Juni 2015, China Minzhong mengantongi penjualan RMB1.971,1 juta atau turun 32% dari periode yang sama tahun sebelumnya RMB2.896,6 juta. Secara kuartalan, perusahaan ini mengantongi penjualan RMB463,8 juta, turun 30,1% dari sebelumnya RMB663,6 juta.

Dia mengatakan, penurunan penjualan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya penjualan pada segmen usaha pengolahan sayuran dan budidaya. Penjualan segmen sayuran melorot 37% menjadi RMB904,8 juta disebabkan oleh turunnya volume penjualan sebesar 37,5% akibat pelemahan permintaan akan sayuran olahan di Amerika Selatan dan Eropa.

Penjualan sayuran segar merosot 30,6% menjadi RMB663,6 juta, terutama karena turunnya volume penjualan akibat kelangkaan tenaga kerja di daerah pedesaan. Namun, penurunan ini terkompensasi sebagian oleh naikknya harga jual rata-rata.

Sementara itu, segmen usaha produk bermerek mencatatkan penjualan sebesar RMB325,4 juta. Kegiatan usaha minuman tetap menjadi kontributor penjualan yang utama untuk segmen usaha ini.

Laba kotor yang diraih China Minzhong hingga periode 30 Juni 2015 juga mengalami penurunan 35,8% menjadi RMB611,4 juta. Marjin laba kotor melorot 1,9 basis poin menjadi 31%. Marjin laba kotor untuk segmen usaha pengolahan sayuran dan budidaya merosot masing-masing disebabkan oleh kenaikan beban bahan baku dan beban tenaga kerja.

Pada saat yang sama, pendapatan lain-lain meningkat 53,2% menjadi RMB209 juta terutama didorong oleh naiknya pendapatan bunga sebesar RMB60,6 juta dari deposito bank. Naiknya pendapatan sewa sebesar RMB25,9 juta dan pengembalian pajak properti RMB7,5 juta, tetapi dikompensasi oleh turunnya penerimaan dari goverment grants sebesar RMB20 juta.

Beban penjualan dan distribusi tercatat turun sebesar 48,3% menjadi RMB83,5 juta. Hal itu disebabkan oleh turunnya beban pemasaran dan periklanan sebesar RMB67,4 juta.

Beban administrasi, katanya, relatif sama sekitar RMB158,1 juta. Sedangkan, beban keuangan naik 54,8% menjadi RMB100,8 juta akibat naiknya pinjaman bank.

Adapun, laba sebelum pajak melorot 35,3% menjadi RMB402,4 juta seiring turunnya laba kotor. EBITDA merosot 23,4% menjadi RMB677,9 juta dan marjin EBITDA naik 3,9 bps menjadi 34,4% dengan kas neto yang diraih dari aktivitas operasi mencapai RMB1.082,7 juta.

"Meskipun permintaan sayuran olahan di kawasan Amerika Selatan dan Eropa masih tetap lemah, naiknya tingkat konsumsi domestik China diharapkan akan memberikan berbagai peluang pertumbuhan," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper